Rambut Klimis, Tersenyum, Dimas Kanjeng: Bisa, Ada Ilmunya Itu

Rambut Klimis, Tersenyum, Dimas Kanjeng: Bisa, Ada Ilmunya Itu
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat dikeler Unit Jatanras Polda Jatim untuk dimintai keterangan di Mapolda Jatim kemarin(28/9). Dite Surendra/Jawa Pos. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Pihaknya sendiri belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang adanya praktik penggandaan uang. Pasalnya, Dimas Kanjeng hanya sebagai saksi dalam pemeriksaan kemarin. 

''Begitu juga untuk uang asli atau palsu, Kita butuh datangkan saksi ahli tentang itu,'' beber Cecep.

Perwira dengan dua melati di pundak itu mengungkapkan, ada beberapa barang yang disita terkait dengan kasus penipuan tersebut. 

Diantaranya dari para pelapor adalah kwitansi senilai Rp 800 juta, bolpoin Laduni yang diduga bisa untuk menulis 7 bahasa sekaligus, kertas bertuliskan huruf arab, jimat rajah, dan beberapa kantong berisi perhiasan. ''Tapi pelapor bilang itu bukan emas asli,'' jelasnya.

Dimas Kanjeng memang terkenal kerap memberikan beberapa barang 'goib' kepada santrinya.

Selain bolpoin Laduni, kertas bertuliskan huruf arab, dan jimat rajah, dia juga sering memberi gelang plastik kuning kepada tiap pengunjung acara istiqosahnya. 

''Katanya, kalau sering ikut dan bayar mahar, gelang itu bisa berubah jadi emas,'' ucap seorang sumber yang pernah ikut dalam istiqosah Dimas Kanjeng.

Seperti diketahui, Dimas Kanjeng sendiri sudah membangun padepokan itu sejak 2002. Namanya langsung dikenal masyarakat setelah video penggandaan uang Dimas Kanjeng menyebar di youtube. 

SURABAYA – Kanjeng Dimas Taat Pribadi kemarin menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Ini merupakan kemunculan pertamanya di hadapan publik setelah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News