Ramses: Menteri Harus Memiliki Kompetensi untuk Mewujudkan Visi Jokowi

Ramses: Menteri Harus Memiliki Kompetensi untuk Mewujudkan Visi Jokowi
Pengamat Politik dari Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API), Maksimus Ramses Lalongkoe. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hari-hari ini, para pelaku ekonomi nasional, global dan masyarakat bangsa Indonesia menunggu nama-nama menteri yang akan diumumkan Jokowi setelah dilantik menjadi Presiden untuk periode kedua pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API), Maksimus Ramses Lalongkoe, Presiden Jokowi tentu memiliki cita-cita, konsep yang kuat dan visi jelas tentang Kementerian Negara RI tahun 2019-2024.

“Dari pidato Presiden dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Depan Sidang Bersama DPD-DPR RI 16 Agustus 2019, tersurat jelas cita-cita, konsep yang kuat dan visi jelas Presiden tentang Kementerian Negara, yaitu Lompatan Kemajuan Indonesiasentris Untuk Indonesia Maju dan berdaya-saing. Momentumnya ialah 2019-2024 dan kepemimpinannya ialah Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dalam sistem presidensial sesuai amanat UUD 1945,” papar Maksimus Ramses Lalongkoe, Dosen Universitas Mercua Buana (UMB) di Jakarta, Minggu (1/8/2019).

Menteri sebagai pembantu Presiden sesuai amanat Pasal 17 ayat 1-2 UUD 1945, menurut Ramses, para menteri harus memiliki rekam-jejak, kompetensi, dan integritas untuk mewujudkan cita-cita dan visi Presiden Jokowi itu.

Menurut Ramses, presiden telah memerinci spektrum ancaman dan tantangan bangsa dan negara Indonesia ke depan seperti radikalisme, evolusi kejahatan, korupsi, intolerasi, dampak revolusi industri jilid Indonesia 4, dan terorisme, yang dapat mengancam ideologi Pancasila dan Kedaulatan Negara.

“Oleh karena itu, setiap menteri urusan tertentu dalam pemerintahan, misalnya, harus memiliki rekam-jejak, keahlian memecahkan dan mencegah masalah bangsa dan negara, serta berintegritas yang menurut Presiden, berideologi Pancasila dan ber-hati bhinneka tunggal ika Indonesia,” ujar Ramses.

Sebagai contoh, Ramses menyebut nama Marwan Ja’far, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Kabinet Kerja (2014-2016). Ramses menilai Marwan Ja’far layak juga diangkat menjadi Menteri periode 2019-2024 Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

“Presiden memilih simpul strategis Lompatan Indonesia Maju 2019-2024 antara lain SDM, infrastruktur, teknologi, ilmu pengetahuan, dan energi ramah-lingkungan. Tahun 2007, Marwan Ja’far telah meriset dan merilis buku Strategi Infrastruktur Pro Rakyat Indonesia Abad 21. Presiden merilis program biodiesel dari minyak sawit untuk biofuel, B20, B30, dan lain-lain yang mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan biaya impor migas kita. Tahun 2009, Marwan Ja’far sudah merilis buku Energynomics hasil riset dan kajian tentang stategi energi-nomik berbagai negara,” papar Ramses.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API), Maksimus Ramses Lalongkoe, Presiden Jokowi tentu memiliki cita-cita, konsep yang kuat dan visi jelas tentang Kementerian Negara RI tahun 2019-2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News