Rapat Komite IPU, Parlemen Indonesia Soroti Peran Penting TIK Selama Masa Pandemi
jpnn.com, NUSA DUA - Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Dyah Roro Esti berharap seluruh parlemen di dunia dapat mendorong akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah.
Sebab menurutnya, TIK memainkan peran penting di tingkat global dalam menjembatani interaksi guru dan murid, apalagi selama masa pandemi.
"Khususnya dalam proses belajar mengajar dengan sebagian besar kampus dan sekolah ditutup untuk menghindari penularan penyakit," kata Roro dalam diskusi Standing Committee on Sustainable Development, Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali International Conversation Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (21/3).
Dia mengatakan akses terhadap TIK telah membawa manfaat dalam memulihkan sektor pendidikan, meningkatkan produktivitas, efisiensi, penghematan biaya, mengurangi limbah produk serta bahan kimia, mengukir dan menganalisis sumber daya dan juga melacak kemajuan.
"Semua itu dapat membantu meminimalkan dampak lingkungan," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu juga menekankan sangat pentingnya digitalisasi untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Meski demikian, Roro melihat ada beberapa isu yang perlu diperhatikan terkait TIK, di antaranya masalah infrastruktur pendukung TIK yang terjangkau untuk semua orang.
"Mengingat ketersediaan sarana TIK bergantung pada kapasitas ekonomi masing-masing negara yang tentunya berbeda-beda," ungkapnya.
Wakil BKSAP Dyah Roro Esti mewakili Parlemen Indonesia menyoroti peran penting TIK bagi dunia pendiikan selama masa pandemi di rapat komite IPU
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- Iran Serang Pangkalan Militer Israel, Indonesia Diharapkan Berperan Menyerukan Perdamaian
- Formasi CPNS dan PPPK 2024 Kemenag Terbanyak Guru, Peluang Honorer Besar
- Disingkirkan PPPK P1 Swasta, Guru Honorer Negeri Terus Melawan
- Tingkatkan Kualitas Guru, Disdik Sorsel Menyiapkan Anggaran Rp 300 Juta