Rasendriya Membawa Rizal Abdulhadi ke Puluhan Negara

Rasendriya Membawa Rizal Abdulhadi ke Puluhan Negara
Rizal Abdulhadi menunjukkan dan memainkan Rasendriya, alat musik yang dia buat dengan bahan dasar bambu. FOTO : SAHRUL YUNIZAR/JAWA POS

”Dapat uang, dikasih ke anak-anak kecil. Buat kaus untuk panti asuhan,” ungkap putra pasangan Enok Wiwin dan almarhum Emeng Supriatman itu.

Sampai menginjakkan kaki di tanah Lombok dan bertemu Ari Julian, dia konsisten melakoni aksi sosial tersebut. Sebab, bagi Rizal, tujuan bermusik bukan untuk punya nama.

Pria yang berulang tahun setiap 30 Agustus itu punya pendirian teguh. ”Bermusik untuk menyampaikan pesan,” ucap Rizal.

Keteguhan tersebut dia pertahankan sampai sekarang. Itu, misalnya, bisa dilihat di album bertajuk Hope yang dia buat dengan memanfaatkan rasendriya.

Dalam album berisi 15 lagu yang dirilis tahun lalu tersebut, dia mengisahkan harapan. Tentang orang-orang yang tidak pernah berhenti berharap.

”Orang-orang yang mendedikasikan hidup mereka untuk perubahan,” ujarnya.

Orang-orang yang dia maksud, antara lain, Ir Soekarno, RA Kartini, Mahatma Gandhi, Bunda Teresa, Bob Marley, dan Nelson Mandela. Semuanya tokoh besar yang juga punya pengaruh besar.

Bukan cuma di album. Misi musik rakyat sebagai musik perjuangan itu juga direalisasikan di keseharian. Rizal pernah berdiri tegak ketika sebuah sekolah di Sumatera hendak dirobohkan demi kepentingan satu–dua pihak.

Rasendriya merupakan alat musik yang menggabungkan tiga instrumen: gitar, didgeridoo atau celempung, dan perkusi mini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News