Rasio Kredit Bermasalah Jadi Sorotan Tajam

Terpisah, Manajer Bidang Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan KPw-BI Kaltim Rifki Ismail menjelaskan, NPL di perbankan secara nasional saat ini berada pada kisaran tiga persen.
Sehingga dari sisi korporasi perbankan secara keseluruhan, tingkat kolektabilitas masih aman.
Namun dia menegaskan, tingginya rasio kredit bermasalah di daerah tetap perlu mendapat sorotan.
Perbankan, diyakininya, sudah menyiapkan sejumlah antisipasi.
Dari menalang perputaran dana kantor bank di daerah, hingga memperketat likuiditas pada kelompok nasabah tertentu.
Di sisi lain, BI juga sudah memberlakukan pelonggaran kebijakan moneter untuk mengimbangi keadaan fiskal dan menjaga tingkat konsumsi masyarakat.
Seperti penurunan BI 7-days repo rate yang membuat suku bunga kredit turun secara perlahan, dengan jangka waktu tenggang tiga sampai enam bulan.
“Dari sektor konsumsi, BI telah melonggarkan kebijakan LTV (loan to value/uang muka perumahan), dengan menurunkan persen bunganya agar masyarakat dimudahkan. Juga uang muka pembiayaan kredit kendaraan bermotor yang dilonggarkan,” sebutnya saat diwawancarai Kaltim Post, Sabtu (17/12) lalu.
SAMARINDA – Laju kucuran kredit oleh lembaga keuangan untuk dunia usaha maupun masyarakat diperkirakan meningkat tahun depan seiring proyeksi
- Bea Cukai Kawal Ekspor Perdana 8,9 Ton Sekam Bakar PT Minaqu Indonesia ke Belanda
- RM Pagi Sore Ekspansi ke Surabaya, Fokus Kembangkan Cabang Sendiri
- Perluas Layanan, KAI Logistik hadirkan 43 Service Point Baru
- Marga Trans Nusantara Terus Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Kunciran–Serpong
- Pelindo Terminal Petikemas Targetkan Perpindahan ke Makassar New Port Tuntas 2027
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024