Raskin Ditolak Warga Karena Lebih Tepat Buat Pakan Ternak

 Raskin Ditolak Warga Karena Lebih Tepat Buat Pakan Ternak
Salah seorang warga menunjukkan beras miskin yang kualitasnya jelek. Karung raskin yang diproduksi HTS dan Bulog. Foto Yudhi/Radar Gresik/JPNN.com

jpnn.com, GRESIK - Beras miskin ditolak warga. Kualitas sangat buruk. Penerima menganggap raskin yang dibagi-bagikan pantasnya buat pakan ternak.

Akhirnya, raskin itu pun dikembalikan. Alasannya, kondisi fisik beras sudah hancur dan banyak kutunya.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Radar Gresik (Jawa Pos Group), Minggu (11/6) melaporkan, buruknya pasokan raskin dari Bulog Sub Divre Surabaya Utara ini terjadi sejak Mei lalu.

Bahkan pada jatah Bulan Januari yang turun pada Mei kemarin dikembalikan. Sebab, beras tersebut sudah hancur dan banyak kutunya.

Seperti yang terjadi di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng. Ratusan warga mengeluhkan kualitas raskin.

Huda, 42, Warga Desa Metatu, Kecamatan Benjeng menyatakan, beras dari Bulog dijatah setiap bulan. Tapi, selama ini penyalurannya terlambat beberapa bulan. Sehingga, selama dua bulan terakhir dicairkan hampir berdekatan.

Pada pencairan yang pertama kemarin, beras berkutu dan rusak parah. “Akhirnya ditolak dan dikembalikan. Setelah itu, kemudian diganti dengan yang lebih baik,” ujarnya.

Disebutkan, sistem pembagiannya memang tidak seluruhnya dicek. Setiap beras datang ke balai desa, perangkat mengambil sekitar lima sampai tujuh zak sampel.

Beras miskin ditolak warga. Kualitas sangat buruk. Penerima menganggap raskin yang dibagi-bagikan pantasnya buat pakan ternak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News