Rating Utang tak Naik, BI Pastikan Ekonomi Membaik

Rating Utang tak Naik, BI Pastikan Ekonomi Membaik
Rating Utang tak Naik, BI Pastikan Ekonomi Membaik
BI berpandangan utang luar negeri sektor swasta tidak menjadi ancaman serius karena 36 persen utang tersebut berasal dari perusahaan induk dan afiliasinya. Kendala pada masalah struktural telah menjadi perhatian dan saat ini proses perbaikan sedang berlangsung sejalan dengan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Menurutnya, BI dan Pemerintah akan melakukan berbagai langkah untuk memitigasi potensi risiko dari sektor internal maupun eksternal. "BI akan terus mempertahankan penerapan kebijakan yang sejalan dengan proyeksi makro ekonomi agar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dapat tercapai,"jelasnya.

Seperti diketahui,S&P pada 23 April 2012 melakukan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level 'BB+' long-term dan 'B' short-term dengan outlook positif. Kelemahan yang terdapat pada kondisi ekonomi dan institusional dapat diimbangi oleh kondisi fiskal, eksternal dan moneter yang cukup kuat. Outlook positif mencerminkan kemungkinan upgrade apabila pertumbuhan ekonomi dapat terus meningkat, pasar keuangan yang semakin dalam, dan penerapan kebijakan yang terukur.

Agost Bernard, analis utama S&P untuk Indonesia menyatakan beberapa hal yang mendukung rating Indonesia pada level saat ini antara lain rendahnya defisit anggaran pemerintah, penurunan beban utang sektor publik, likuiditas eksternal yang menguat dan kinerja ekonomi yang tangguh. Sedangkan pendapatan per kapita yang rendah, hambatan struktural dan institusional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, utang luar negeri sektor swasta yang masih tinggi, dan pasar keuangan domestik yang dangkal dianggap sebagai faktor penghambat.

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution memastikan ekonomi Indonesia bergerak di jalur yang tepat dan akan tumbuh lebih baik. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News