Ratusan Bayi Meninggal Setiap Tahun
Sabtu, 29 November 2014 – 23:41 WIB
Dia menambahkan, tingginya angka kematian bayi tidak bisa dilepaskan dari angka kematian ibu (AKI). Terbukti, AKI juga mencatat rekor tersendiri. Pada 2012-2014, ada 142 ibu yang meninggal. Karena itu, dinkes melakukan berbagai upaya pencegahan kematian bayi sejak ibu mengandung.
Salah satunya dengan menggerakkan satuan tugas penanggulangan angka kematian ibu dan bayi (satgas penakib). Satgas itu hanya dimiliki Kota Surabaya. Bahkan, Kemenkes pusat belum memiliki program tersebut. "Ada pendampingannya di Kecamatan Mulyorejo," katanya.
Kemudian, lanjut dia, ada antenatal care (ANC) terpadu. Layanan itu diberikan selama kehamilan dan menjamin keselamatan persalinan. Lalu, menerapkan program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Febri menambahkan, masalah di Surabaya bukan kematian ibu dan bayi saja. Tapi, juga balita gizi buruk. Dikatakan, prevalensi gizi buruk di Surabaya setiap tahun terus turun. Penurunan itu terjadi selama 2010 hingga 2013. Perinciannya, 0,95 persen pada 2010; 0,64 persen di 2011; 0,38 persen saat 2012, dan 0,27 persen pada 2013.
SURABAYA - Angka kematian bayi (AKB) di Kota Surabaya masih tinggi. Pada tahun lalu, ada sebanyak 303 bayi yang meninggal. Tahun ini, hingga
BERITA TERKAIT
- Ratusan Karyawan BMI Gelar Aksi Damai di PN Kepanjen, Ini Tuntutannya
- 21 Ton Bawang Bombai Selundupan dari Malaysia Diamankan Polda Riau
- Peduli Bencana Sumbar, IPDN Kemendagri Terjun Langsung Beri Bantuan
- Sosok Almarhum Acep Purnama di Mata Ridwan Kamil: Teman Seperjuangan Membangun Jabar
- Penjualan Aset BUMD Riau Dilaporkan ke Polda
- Oknum Dokter Tersangka Pelecehan Seksual Ditahan Polisi, DNA di Jarum Suntik Jadi Bukti