Ratusan Honorer jadi PPPK, Sekolah Kekurangan Guru Dampaknya Sangat Fatal

Ratusan Honorer jadi PPPK, Sekolah Kekurangan Guru Dampaknya Sangat Fatal
Guru honorer diangkat jadi PPPK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PONOROGO – Kepala Dindik Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Nurhadi Hanuri menduga satu faktor penyebab sejumlah sekolah di daerah tersebut kekurangan murid karena jumlah guru di sekolah tersebut sangat kurang.

Pasalnya, kata Nurhadi, jika sekolah kekurangan guru maka satuan pendidikan tersebut tidak maksimal, sehingga masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

"Jika kekurangan guru ini tidak diselesaikan, tidak menjawab permasalahan, dampaknya masyarakat tidak minat ke sekolah karena gurunya tidak maksimal," urai Nurhadi di Ponorogo, Minggu (30/7).

Dia menyebutkan, Ponorogo saat ini masih kekurangan sebanyak 1.340 tenaga guru atau pendidik, khususnya untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

"Dari data kami per 31 Desember 2022, jumlah kekurangan guru di daerah ini mencapai 1.340 orang," katanya.

Kendati di Kabupaten Ponorogo baru saja dilantik 541 guru honorer menjadi ASN melalui status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), menurut Nurhadi, masih terjadi kekurangan tenaga pendidik hingga seribu orang lebih.

"Memang di Kabupaten Ponorogo itu masih banyak kekurangan guru, tapi lembaga pendidikan perkembangannya sangat masif," katanya.

Dia mengungkapkan, untuk posisi jabatan kepala sekolah saja masih ada 40 posisi yang kosong, tenaga guru kelas sebanyak 812 orang, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 297 orang dan guru olahraga sebanyak 191 orang.

Nurhadi mengatakan, saat ini masih terjadi kekurangan guru meski sudah dilantik ratusan guru honorer menjadi PPPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News