Ratusan Kera Liar Menyerang Tanaman, Petani Percaya Mitos

Ratusan Kera Liar Menyerang Tanaman, Petani Percaya Mitos
Warga menunjukkan seekor kera yang berhasil ditangkap. Foto: Latiful Habibi/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com, PONOROGO - Kawanan kera liar menyerang tanaman milik para petani di Dusun Tenun dan Pamongan, Desa Broto, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Jatim.

Sekali datang menyerang, kera liar yang diduga berasal dari hutan kawasan Gunung Kotak dan Gunung Pringgitan jumlahnya puluhan bahkan ratusan ekor.

Tidak hanya merusak tanaman, mereka juga menghabiskan buah atau hasil pertanian seperti jagung, ketela dan kacang tanah.

‘’Semuanya tanaman pertanian seperti jagung, ketela dan buah-buahan habis diserang kera liar,’’ kata Nyoto, salah seorang petani di Dusun Pamongan, Desa Broto kemarin (29/10).

Nyoto menambahkan, serangan kera liar sebenarnya sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, lebih sering muncul saat musim kemarau atau kala buah-buahan di hutan mulai habis. Itu bisa dipastikan karena kemunculan kera berbulu abu-abu itu tidak sepanjang tahun.

Kera menyerang tanaman warga di kebun, ladang atau sawah. Belakangan, tiga bulan terakhir kera liar kembali menyerang.

‘’Datangnya nggak bisa dipastikan, kadang hari ini setelah itu menyerang lagi tiga hari kemudian. Biasanya sore,’’ paparnya.

Saat kera liar menyerang, lanjut Nyoto, biasanya petani bisa langsung menyaksikan. Saat itu biasanya warga hanya menghalau dengan alat seadanya atau membiarkan.

Para petani tidak berani membunuh kera-kera liar itu lantaran ada mitos bahwa membunuh kera akan berdampak buruk pada kehidupan warga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News