Ratusan Napi Mengamuk, Asap Membumbung Tinggi, Para Sipir Kabur Menyelamatkan Diri

Ratusan Napi Mengamuk, Asap Membumbung Tinggi, Para Sipir Kabur Menyelamatkan Diri
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

Karena itu, para napi di wisma Battuta merusak kunci gembok wisma dengan besi pentungan lonceng. Di halaman lapas, mereka menyuarakan protes. Membakar kasur dan ompreng. "Semua terjadi spontan, tidak ada koordinator," kata Reno lagi.

Saat itulah, SF mengeluarkan pistolnya. Melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tujuannya agar para napi di wisma Battuta masuk kembali. “Dengan tembakan itu, para napi jadi makin emosi. Akhirnya berontak,” jelasnya.

Mereka mengejar SF. Para napi lalu merusak kunci gembok wisma lain, seperti wisma Badar, Asyifa, Al Haytam, Sina, dan maximum security. Akhirnya, semua napi keluar. Melihat situasi sudah tak terkendali lagi, puluhan pegawai melarikan diri. Naik mobil dan motor mereka ke arah Talang Buluh, kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Sambil kabur, para petugas lapas itu memberitahu warga sekitar kalau napi memberontak dan berupaya kabur. Masyarakat diminta menutup pintu rumah masing-masing. Di dalam lapas, kabarnya FR, tahanan pendamping (tamping) mengalami luka setelah dibacok napi lain.

Dia dan tamping TF diduga yang sering menarik pungli atas suruhan oknum petugas. Tak hanya itu, napi yang makin beringas menghancurkan kaca depan kantor lapas dengan cara melemparkan batu. Mereka juga merusak pot bunga, serta merusak fasilitas lainnya.

Para napi berhasil mendobrak pintu gerbang keluar di ring II. Rupanya, kejadian ngamuknya para napi dengan cepat sampai ke jajaran Polres Banyuasin dan Polsek Talang Kelapa.

Saat para napi berada di gerbang terakhir sebelum keluar kabur, petugas gabungan dipimpin langsung Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi SIK dan Kapolsek Talang Kelapa Kompol Erwin S Manik SIK tiba.

Tak lama kemudian, ratusan personel Brimob, Polda Sumsel, Arhanud serta Kodim Muba/Banyuasin juga datang ke tempat kejadian untuk membantu pengamanan.

Para narapidana Lapas Narkotika Kelas III Palembang di Serong, Sukomoro, Banyuasin, Sumatera Selatan, mengamuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News