Ratusan Polisi Dikerahkan Hanya untuk Menangkap Anak Kiai Jombang, Bambang Heran

Ratusan Polisi Dikerahkan Hanya untuk Menangkap Anak Kiai Jombang, Bambang Heran
Ratusan polisi dikerahjkan Polda Jatim dan Polres Jombang untuk mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Kamis (7/7), mencari tersangka pencabulan santriwati, Mas Bechi. Foto Ilustrasi polisi. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi soal Mochamad Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi (42), pelaku kasus pencabulan terhadap santriwati yang telah menyerahkan diri kepada polisi pada Kamis (7/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

Sebelum Bechi menyerahkan diri, ratusan polisi mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, selama sekitar 15 jam.

Bambang mengatakan pengerahan polisi dengan jumlah besar tidak bakal terjadi jika anak kiai Jombang itu kooperatif.

"Sebenarnya itu tak perlu terjadi bila pihak tersangka juga kooperatif sehingga kepolisian tak perlu mengerahkan kekuatan yang begitu besar untuk menangkapnya," kata Bambang kepada JPNN.com, Jumat (8/7).

Menurut Bambang, proses hukum yang berjalan tetap harus dijalani pelaku.

"Terlepas bahwa ada ketidakpercayaan pada penegak hukum, proses hukum harus dijalani, tak bisa dihindari apalagi dilawan," ujar Bambang.

"Dalam proses itulah akan dicari dan ditemukan keadilan secara objektif melalui mekanisme di pengadilan yang fair," sambung peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.

Bambang menilai kepolisian lamban dalam menangani kasus pencabulan tersebut.

Bambang Rukminto menanggapi langkah polisi mengerahkan ratusan personel hanya untuk menangkap Bechi anak kiai Jombang, tersangka pencabulan terhadap santriwati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News