Ratusan Warga Terobos Zona Bahaya
Petugas Terus Lakukan Penyisiran
Selasa, 16 November 2010 – 07:21 WIB

Pengendara sepeda motor menyususri desa Balerante yang nyaris tak ada tanaman hidup tersisa. Awan panas Merapi yang terus menyembur selama dua pekan lebih membuat wilayah itu seperti kampung mati. Foto: Arief Budiman/Radar Solo
KLATEN -- Blokade dan penjagaan ketat aparat keamanan di zona bahaya Gunung Merapi ternyata tidak membuat ciut nyali warga. Para pengungsi yang tinggal di zona bahaya terus merangsek untuk pulang ke rumah mereka.Mereka nekat masuk kawasan rawan bencana (KRB) saat petugas lengah. Dalam sehari pascapengumuman penyempitan zona bahaya Merapi oleh BPPTK Jogjakarta, terdapat ratusan warga yang kembali ke rumah meski hanya sekadar memberi makan hewan ternak. "Memang ini sangat membahayakan warga. Namun mau bagaimana lagi, banyak warga yang sudah mendapat peringatan tetap nekat untuk menerobos. Kami hanya bisa mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dengan aktivitas Merapi," tambahnya. Sebagai antisipasi adanya peningkatan aktivitas Merapi, Polda Jawa Tengah sudah menempatkan 24 truk di lereng Merapi. Truk tersebut disiapkan jika ada masyarakat yang meminta untuk dilakukan evakuasi. Kondisi Gunung Merapi masih tetap berstatus awas, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Biasanya warga pulang ke rumah mereka pada pagi hari sambil membawa makan ternak. Selain tujuan tersebut warga yang nekat menerobos zona bahaya karena ingin mengetahui kondisi terakhir rumah yang mereka tinggalkan mengungsi. Sekretaris Desa (Sekdes) Balerante, Kecamatan Kemalang Basuki mengatakan, pengungsi sudah diimbau oleh perangkat desa untuk tidak kembali dulu ke zona bahaya. Namun berbagai alasan disampaikan ada yang ingin mengambil harta benda mereka, namun ada juga yang sekadar ingin melihat rumah.
"Padahal banyak yang kecewa dengan kondisi rumah mereka yang hancur. Terutama yang ada di dua dusun yaitu Sambungrejo dan Banjarsari. Di dua dusun tersebut mayoritas rumah warga hancur karena disapu awan panas," ujarnya kemarin (15/11).Dia menambahkan, dalam sehari saja ada ratusan warga yang nekat menerobos penjagaan dan blokade yang dilakukan polisi, TNI dan relawan. Warga sering kucing-kucingan dengan petugas yaitu masuk zona bahaya melalui jalur tikus. Karena banyak jalan masuk ke zona tersebut, sementara penjagaan hanya dilakukan di jalan utama.
Baca Juga:
KLATEN -- Blokade dan penjagaan ketat aparat keamanan di zona bahaya Gunung Merapi ternyata tidak membuat ciut nyali warga. Para pengungsi yang tinggal
BERITA TERKAIT
- 2 Tempat Usaha Hiburan Tanpa Izin di Sudirman Disegel, Lihat
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya
- Kecelakaan Beruntun Tol Semarang, Truk Tronton Terguling, Sopir Pick-up Luka-luka
- ZCorner Dorong UMKM Halal dan Pemberdayaan Mustahik
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara