Rawan Penyelundupan, Batam Dilarang Impor Beras
Rabu, 28 Juli 2010 – 03:49 WIB
Terkait mahalnya harga menjelang puasa dan lebaran, Hijazi menilai hal itu dikarenakan faktor psikologis masyarakat. "Biasanya saat menjelang lebaran kebutuhan masyarakat meningkat sehingga permintaan pun meningkat. Hal ini membuat pasokan di pasaran sedikit berkurang," paparnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Batam, Muhammad Yunus menuding Disperindag Kota Batam tak tegas dalam pengawasan. "Menekan harga kebutuhan pokok merupakan tugas Disperindag. Apabla tak bisa menekan harga, bubarkan saja Disperindag," katanya.
Menurut Yunus, di Batam banyak distributor nakal. Artinya, mereka mengeluarkan barang sedikit demi sedikit supaya harganya tinggi. Atau mereka membanjiri pasar dengan bahan pokok setelah itu dibiarkan langka. "Mereka mengeluarkan kembali ketika masyarakat sudah menjerit dan dengan harga yang tinggi," jelasnya.
Yunus juga mensinyalir beredarnya beras impor merek Patawangi dari Thailand di pasar tradisional seperti pasar Mitra Raya Batam Center. Yunus menduga impor dilakukan ilegal. "Disperindag harusnya mengetahui hal ini. Lakukan inspeksi ke pasar," tegasnya. (vie/fuz/jpnn)
BATAM - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Ahmad Hijazi mengatakan, naiknya harga bahan pokok terutama beras di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Inilah yang Dimaksud PPPK dari Formasi Khusus, Honorer Wajib Tahu
- Polisi Temukan Luka di Kepala Brigadir RA yang Tewas di Mampang
- KMP Bukit Raya Terbakar, Satu Kru Kapal Dilarikan ke RS Antonius Pontianak
- 1.071 PPPK Kutim Terima SK, Ini Pesan Penting Bupati Ardiansyah
- Ini Lho Tampang Pengemudi Honda HRV Pelaku Tabrak Lari di Semarang
- DPRD Minta Wisma Atlet Difungsikan untuk Tampung Warga Kampung Bayam