Rawat Kesetiakawanan Demi Perkuat Persatuan

Rawat Kesetiakawanan Demi Perkuat Persatuan
Yudi Latif dilantik menjadi kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila atau UKP-PIP oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (7/6). Foto: Fathra N Islam/JPNN.com

Tanpa Pancasila, Indonesia dengan keanekaragaman agama, ras, suku, partai, dan lapisan sosial sampai kapan pun akan sulit mencari titik temu.

Oleh karena itu, lanjut Yudi, perlu ada kesadaran untuk terus merawat dan mengamalkan Pancasila.

Menurutnya, harus diakui ada yang salah dalam pembelajaran dan pengamalan Pancasila di masa lalu.

Seolah-olah Pancasila hanya kepentingan negara, sementara rakyat hanya diminta melaksanakan.

“Pancasila itu kepentingan kita semua. Negara majemuk seperti Indonesia kalau kita tidak sama-sama merawat dan mengamalkan Pancasila, akan rugi,” tukas dia.

 Selain itu, Yudi juga menjelaskan bahwa agama juga mengajarkan untuk hubbul wathan minal iman yaitu mencintai tanah air merupakan sebagian dari iman. Maka wajib hukumnya berjihad jika tanah air kita dicaplok oleh bangsa lain.

Yudi mengajak kepada seluruh masyarakat agar bijak melihat dinamika yang terjadi akhir-akhir. Seperti kasus korupsi yang jelas sangat tidak sesuai dengan Pancasila, dia mengajak masyarakat untuk tidak menyalahkan Pancasila, tetapi itu terjadi karena perbuatan oknum.

“Mari kita jaga bangsa ini dengan sikap setia kawan dan tenggang rasa dan menyelesaikan segala masalah dengan mengedepankan musyawarah,” tutup Yudi Latief. (jos/jpnn)


Bangsa Indonesia harus terus merawat nilai keilahian dan kesetiakawanan sosial sebagai perwujudan penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News