Rawat Pasien Ebola Pertama Teridentifikasi di Inggris
Kamis, 01 Januari 2015 – 01:20 WIB

Rawat Pasien Ebola Pertama Teridentifikasi di Inggris
"Kami mengontak para penumpang pesawat yang sama dan meminta mereka melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya pencegahan tahap awal," ungkap Cosford. Tapi, dia kembali menekankan bahwa risiko para penumpang itu tertular virus yang menjangkiti tubuh pasien sangat rendah. Menurut dia, justru para dokter dan perawat di Royal Free Hospital yang berpotensi tertular.
Baca Juga:
Sebelumnya, Inggris juga merawat seorang pasien ebola yang bernama William Pooley. Pria yang berprofesi sebagai perawat itu tertular ebola saat menunaikan tugas sebagai paramedis di Sierra Leone. Setelah menjalani perawatan intensif di London, kondisi Pooley membaik. Bahkan, dia dinyatakan sembuh dan diperkenankan pulang lagi ke Afrika Barat.
Sejak ebola merebak di Guyana pada Desember 2013, WHO telah menemukan lebih dari 20.000 kasus. Sebagian besar kasus ebola ditemukan di negara-negara kawasan Afrika Barat. Yakni, Guyana, Liberia, dan Sierra Leone. Sejauh ini, ebola telah merenggut sekitar 7.800 nyawa. Sayang, belum ada vaksin atau obat mujarab yang bisa mencegah maupun menyembuhkan penyakit tersebut. (AP/AFP/CNN/hep/c11/tia)
LONDON - Untuk kali pertama, Inggris merawat pasien yang terdiagnosis mengidap virus mematikan ebola di dalam negeri. Sebelumnya, perempuan yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza