Razia di Banyak Kota Syria, Oposisi Diciduk
Senin, 25 April 2011 – 16:19 WIB
Puluhan ribu orang membanjiri jalan di berbagai kota di seantero Syria Jumat lalu. Mereka turun ke jalan dalam demonstrasi menuntut implementasi reformasi. Korban jiwa pun berjatuhan saat pasukan keamanan menembaki demonstran dengan peluru dan gas air mata. Para aktivis HAM memperkirakan 100 orang tewas dalam unjuk rasa saat itu.
Baca Juga:
Menyusul insiden itu, kelompok HAM Human Rights Watch (HRW) mendesak PBB menyelidiki "pembantaian" atas massa dalam unjuk rasa Jumat lalu. Kelompok HAM yang berpusat di New York tersebut juga mendesak agar pemerintah AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada para pejabat Syria yang bertanggung jawab atas penggunaan kekuatan mematikan terhadap para pengunjuk rasa.
Sabtu lalu, sedikitnya 13 orang tewas ditembak mati oleh aparat keamanan. Insiden itu terjadi ketika massa mengikuti prosesi pemakaman beberapa orang yang tewas dalam unjuk rasa sehari sebelumnya.
Penembakan itu tidak menyurutkan nyali massa. Ribuan pelayat kemarin bersiap memakamkan empat kolega mereka yang tewas di Noa, kota di selatan Syria. Unjuk rasa diperkirakan kembali mewarnai upacara pemakaman.
DAMASKUS - Presiden Syria Bashar al-Assad terus bertindak represif untuk meredam demonstrasi yang menuntut dirinya mundur. Pasukan keamanan Syria
BERITA TERKAIT
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel