Reaksi Yusril Sungguh Tak Terduga Disebut Pengikut Pemikiran Hitler

Reaksi Yusril Sungguh Tak Terduga Disebut Pengikut Pemikiran Hitler
Ilustrasi - Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. Foto: Ricardo/jpnn.com.

Dia merupakan tokoh Masyumi yang pernah berguru dengan Goebbels ketika kuliah di Berlin menjelang Perang Dunia II.

Hal inilah yang menjadi alasan Yusril tertawa saat Benny menyebutnya menggunakan cara berpikir totaliter dalam menguji AD Partai Demokrat.

“Seingat saya Benny Harman mengikuti kuliah saya Filsafat Hukum dan Teori Ilmu Hukum ketika dia mahasiswa Pascasarjana UI," ujar Yusril dalam keterangannya, Senin (11/10).

Mantan menteri kehakiman dan Hak asasi manusia di era Megawati Soekarnoputri ini menyebut mahasiswa pascasarjana tidak mengesahkan dirinya menganut paham totaliter Nationale Sosialismus atau Nazi.

Di kampus, pemikiran hukum filsafat Yusril malah dianggap terlalu Islam.

Yusril juga bercerita di masa Orde Baru, Panglima Kopkamtib Laksamana Sudomo ketika itu, menyebutnya sebagai ektrem kanan.

"Pemerintah Amerika Serikat sampai sekarang sepertinya menganggap saya Islam radikal. Makanya saya tidak pernah dikasih visa untuk masuk ke AS,” katanya.

Karena itu, Yusril menganggap sebuah kejutan, gegara membela empat kader Demokrat yang dipecat kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dirinya mendapat julukan baru sebagai pengikut Hitler.

Reaksi Yusril Ihza Mahendra sungguh tak terduga disebut pengikut pemikiran Hitler oleh Benny K Harman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News