Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai
Setelah Demonstran Mesir Tolak Stop Aksi
Selasa, 08 Februari 2011 – 07:06 WIB
Pada masa lalu, pegawai sektor publik (pegawai negeri) memang menjadi pilar dukungan bagi rezim yang berkuasa. Tetapi, beberapa tahun belakangan harga-harga melonjak tajam di Mesir. Ironisnya, nilai gaji pegawai justru stagnan alias tak pernah naik.
Baca Juga:
Hingga kemarin masih banyak demonstran yang berada di Lapangan Tahrir. Mereka bertahan meski kawasan sekitar itu dibarikade dengan kawat berduri. Demonstran bertekad tetap tinggal di sana sampai Mubarak turun. Rencananya, aksi unjuk rasa masal anti-Mubarak kembali digelar hari ini (8/2) dan Jumat mendatang (11/2).
Tentara sebetulnya telah berupaya membersihkan kawasan yang diduduki demonstran tersebut kemarin pagi. Sebagian besar massa memasang tenda di sana. Untuk mencegah militer bertindak lebih jauh, lusinan demonstran memutuskan tidur di sela-sela roda tank dan kendaraan militer. "Tentara dan pengunjuk rasa sepertinya sama-sama resah. Mereka (tentara, Red) ingin mengusir kami dari lapangan," tutur Mohamed Shalaby, salah seorang demonstran.
Meskipun menolak mundur sebagai presiden, Mubarak telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu September mendatang. Tokoh yang telah berkuada 30 tahun itu juga menjanjikan sejumlah reformasi.
KAIRO - Pemerintah Mesir berupaya meredam kemarahan demonstran yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Setelah coba merangkul oposisi dengan
BERITA TERKAIT
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel