Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai

Setelah Demonstran Mesir Tolak Stop Aksi

Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai
Redam Protes, Naikkan Gaji Pegawai
KAIRO - Pemerintah Mesir berupaya meredam kemarahan demonstran yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Setelah coba merangkul oposisi dengan menawarkan sejumlah konsesi, kali ini pemerintah negeri piramid itu mengumumkan kenaikan gaji dan pensiun pegawai sebesar 15 persen.

Keputusan tersebut diambil dalam rapat kabinet lengkap pukul 14.00 waktu setempat (pukul 19.00 WIB) kemarin (7/2). Selain Mubarak, rapat itu diikuti seluruh menteri. Termasuk sejumlah menteri baru yang diangkat saat perombakan kabinet pekan lalu. Itu merupakan rapat kabinet lengkap pertama sejak terjadi unjuk rasa anti-Mubarak pada 25 Januari lalu.

Kenaikan gaji dan pensiun diputuskan dalam rapat kabinet menyusul janji pemerintah sebelumnya untuk menyelidiki korupsi pejabat dan penipuan pemilu. Kenyataannya, janji tersebut kurang cukup berhasil membujuk demonstran yang menduduki Lapangan Tahrir, Kairo, dalam dua pekan terakhir.

Menteri Keuangan (Menkeu) Samir Radwan yang baru diangkat menyatakan bahwa 6,5 miliar pound Mesir atau setara USD 960 juta (sekitar Rp 8,64 triliun) akan dialokasikan untuk menambal kenaikan gaji dan pensiun tersebut. "Kenaikan itu berlaku efektif mulai April nanti bagi 6 juta pegawai," tutur dia.

KAIRO - Pemerintah Mesir berupaya meredam kemarahan demonstran yang menuntut mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Setelah coba merangkul oposisi dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News