Referendum Catalunya: Warga Waspadai Upaya Sabotase Spanyol

Referendum Catalunya: Warga Waspadai Upaya Sabotase Spanyol
Massa pendukung kemerdekaan Catalunya. Foto: lavanguardia

jpnn.com, BARCELONA - Ketegangan menyelimuti Kota Barcelona, Spanyol, sejak Jumat malam (29/9). Tepatnya setelah rangkaian kampanye referendum kemerdekaan Catalunya usai.

Hari ini, Minggu (1/10), warga Catalunya menentukan masa depan mereka. Jika kubu ”ya” alias "si" menang, Catalunya berpotensi memisahkan diri dari Spanyol.

Sebanyak 2.315 tempat pemungutan suara (TPS) telah disiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi referendum kontroversial tersebut. Kemarin, (30/9) polisi Barcelona sibuk menyegel sekolah-sekolah yang akan digunakan sebagai TPS.

Sebab, referendum yang mengundang perhatian dunia itu tidak pernah mendapatkan izin dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Mariano Rajoy.

”Kami akan menginap di sini sambil menunggu kedatangan polisi. Kami tidak mau mereka menyegel tempat ini,” kata Giselle, pemilih yang tidur-tiduran di salah satu sekolah di Barcelona.

Bersama teman-temannya sesama pendukung kubu ”ya”, gadis tersebut sengaja menduduki sekolah yang disulap menjadi TPS. Dengan menduduki sekolah itu, dia berharap polisi tidak menyegelnya.

Selain Giselle dan para pemilih seusianya, banyak keluarga yang juga menginap di sekolah tersebut. Total, ada 163 sekolah yang tiba-tiba menjadi penginapan. Mereka sengaja mengajak anak-anak juga.

Bahkan, mereka membawa bekal serta mengusung bantal dan selimut ke sekolah tersebut. ”Polisi-polisi itu datang dengan baik-baik. Mereka juga menanyai kami dengan sopan. Selama kami menggelar aksi damai, kami tidak akan diusir,” ungkapnya.

Hari ini penduduk Catalunya memilih apakah akan memisahkan diri dari Spanyol atau tidak

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News