Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet
Yang Tua Buruk, Yang Muda Terlanjur Busuk
Selasa, 25 Oktober 2011 – 18:58 WIB

Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet
JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai regenerasi kepemimpinan nasional macet. Semestinya, para tokoh senior atau kaum tua harus mau mendidik kaum muda sekaligus memberikan ketauladanan. "Termasuk salah satu kader muda partai politik yang dulunya saya kagumi pun terkait-terkait kasus korupsi. Karena itu jika wacana yang ada adalah potong generasi, itu juga tidak tepat. Pasalnya, tidak ada jaminan keadaan akan lebih baik jika diserahkan ke kaum muda," ujar dia.
"Tapi hal itu, ada tidak? Termasuk para elite parpol, apakah juga sudah melakukan itu, menyiapkan kader-kadernya tidak sekadar bagaimana meraih kekuasaan, dan berkuasa, tapi bagaimana memimpin negeri ini untuk mensejahterakan rakyat? Tidak ada itu," kata J Kristiadi, di Jakarta, Selasa (25/10).
Akibatnya lanjut dia, sekarang kaderisasi jadi macet. Kalaupun ada, hasil kaderisasinya justru bobrok.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai regenerasi kepemimpinan nasional macet.
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan
- Polda Jabar Tangkap 4 Orang Perusuh Saat Peringatan May Day di Bandung
- Kemenag: 29.288 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Madinah
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI