Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet

Yang Tua Buruk, Yang Muda Terlanjur Busuk

Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet
Regenerasi Kepemimpinan Nasional Macet
JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai regenerasi kepemimpinan nasional macet. Semestinya,  para tokoh senior atau kaum tua harus mau mendidik kaum muda sekaligus memberikan ketauladanan.

"Tapi hal itu, ada tidak? Termasuk para elite parpol, apakah juga sudah melakukan itu, menyiapkan kader-kadernya tidak sekadar bagaimana meraih kekuasaan, dan berkuasa, tapi bagaimana memimpin negeri ini untuk mensejahterakan rakyat? Tidak ada itu," kata J Kristiadi, di Jakarta, Selasa (25/10).

Akibatnya lanjut dia, sekarang kaderisasi jadi macet. Kalaupun ada, hasil kaderisasinya justru bobrok.

"Termasuk salah satu kader muda partai politik yang dulunya saya kagumi pun terkait-terkait kasus korupsi. Karena itu jika wacana yang ada adalah potong generasi, itu juga tidak tepat. Pasalnya, tidak ada jaminan keadaan akan lebih baik jika diserahkan ke kaum muda," ujar dia.

JAKARTA - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai regenerasi kepemimpinan nasional macet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News