Rekaman Menteri Rini-Sofyan Ganggu Kepercayaan Pasar Modal?
Mamit mendorong banyak pihak untuk bisa mengungkap dan memperdengarkan rekaman itu secara utuh. Harapannya persepsi yang terlanjur liar selama ini, bisa diredam.
"Juga tidak membuat kegaduhan semakin panjang," lanjut Mamit.
Beruntung, sejauh ini Mamit belum menemukan persoalan ini berimbas pada kepercayaan pasar modal. Namun, bukan berarti bisa bernafas lega. Pemerintah harus bisa menjaga agar kasus ini tidak sampai menimbulkan gejolak besar.
"Sampai sekarang masih aman, dampaknya belum ada, dan diharapkan jangan sampai ke situ," ucap Mamit.
Sementara itu, Pengamat pasar modal Adler Haymans berharap Presiden Jokowi segera mencopot Rini dari posisinya sebagai menteri BUMN.
Menurut Adler, selama ini Rini lebih menunjukkan sisi kontroversialnya ketimbang kinerjanya. Antara lain kebiasaan Rini menggonta-ganti direksi BUMN. Dalam pandangan Adler, cara kerja Rini justru kontraproduktif bagi BUMN.
"Tidak ada yang cemerlang selama kepemimpinannya. Sebaiknya presiden mengevaluasi keberadaan Rini di kabinet," tandasnya.(JPC/jpnn)
Karena itu, Jokowi dan DPR diminta bisa segera bersikap terkait rekaman Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Sofyan Basir.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Gelar Regional Sharia Investing Symposium, CGS-CIMB Sekuritas Memperkuat Pasar Modal Syariah 3 Negara
- BRI Pastikan BRIFrens Aman dan Nyaman untuk Nasabah
- Begini Cara Berinvestasi di Pasar Modal via BRImo
- Investasi di Pasar Modal Kini Makin Mudah via BRImo
- Tekankan Pentingnya Literasi Saham, Bank DKI Dirikan Galeri Investasi Digital
- Bank DKI Komitmen Tingkatkan Literasi Pasar Modal kepada 10 Ribu Karyawan Perbankan