Rekrut Teroris Ahli Culik Turis

Rekrut Teroris Ahli Culik Turis
Dok.JPPhoto
JAKARTA -- Peranan Fadli Sadama, pemuda 28 tahun, dalam jaringan terorisme di Indonesia sangat strategis. Fadli dipercaya kelompok tanzhim Al Qaidah Asia Tenggara sebagai liaison officer (perwira penghubung) untuk pengembangan organisasi teror di Indonesia. "Sekarang dia masih diperiksa di rutan Mako Brimob," ujar Kabidpenum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar kemarin (05/12). Fadli dideportasi dari Malaysia menumpang pesawat MH 723 Sabtu lalu (4/12) pukul 17.30. Untuk kepentingan penyidikan, Fadli ditahan dalam ruang terpisah dari 66 tahanan terorisme yang sekarang mendekam di  Blok A rutan  Mako Brimob.

Menurut Boy, status Fadli langsung ditetapkan sebagai tersangka karena ikut merencanakan perampokan Bank CIMB Niaga Medan 18 Agustus 2010 yang menewaskan satu orang anggota Brimob Brigadir Manuel Simajuntak. "Dia juga merencanakan beberapa aksi teror," kata mantan Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Mabes Polri itu.

Dari pengakuan dan dokumen yang ditemukan, Fadli berusaha merancang serangan terhadap turis asing yang berwisata di anak gunung Krakatau, Banten. "Detailnya belum bisa disampaikan," kata Boy. Seorang penyidik di lingkungan anti teror Polri menyebut, Fadli berupaya merekrut kader-kader muda yang akan dikirim berlatih di Thailand Selatan. "Rencananya mereka akan khusus belajar tentang penculikan, dengan target  turis asing untuk mempermalukan Polri dan citra Indonesia," kata sumber itu.

Gerilyawan di Pattani, Thailand Selatan mempunyai sebuah kamp bernama Darussalam yang khusus digunakan para "mujahidin" dari wilayah Asia untuk berlatih dan saling berbagi keterampilan. Fadli berencana menuju kamp itu melalui jalur Johor Bahru namun tertangkap dalam operasi rutin aparat Malaysia 13 Oktober 2010.

JAKARTA -- Peranan Fadli Sadama, pemuda 28 tahun, dalam jaringan terorisme di Indonesia sangat strategis. Fadli dipercaya kelompok tanzhim Al Qaidah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News