Rektor Baru Universitas Indonesia Harus Berpengalaman dan Visioner

Rektor Baru Universitas Indonesia Harus Berpengalaman dan Visioner
Logo Universitas Indonesia. Foto: Ist

Dari 21 nama itu, terdapat nama Arissetyanto Nugroho yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Mercu Buana (UMB) selama dua periode.

Lulus dari Fakultas Teknik UI pada 1992 dan Magister Manajemen FEUI pada 1999, Arissetyanto merintis karier di dunia pendidikan menjadi dosen di UMB. Kendati berkarier di luar, Arissetyanto tetap berkontribusi terhadap pembangunan almamaternya di FT UI.

Aris sapaan Arissetyanto juga menjembatani kerja sama Fakultas Teknik dan Kementerian Sumber Daya Mineral untuk penyelenggaraan kelas di Magister Teknik.

"Menurut saya biasa saja. Apa yang saya lakukan sudah sewajarnya, itu kan bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi," ungkap Arissetyanto belum lama ini.

Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Ledia Hanifa juga punya pesan tersendiri untuk calon Rektor baru UI.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga alumnus UI itu, seorang Rektor bukan hanya simbol akademik tetapi juga manajer perguruan tinggi.

"Jadi keterampilan manajerial juga penting. Bisa diterima stakeholder atau civitas akademika. Dan bisa menggalang partisipasi untjk pengembangan perguruan tinggi, termasuk alumni," kata Ledia.

Lebih lanjut, ia berharap agar Rektor baru UI bisa menjadi ujung tombak pengembangan perguruan tinggi untuk mencapai standar pelayanan pendidikan tinggi yang berkualitas.(fri/jpnn)


Rektor UI yang baru harus memiliki pengalaman dan visioner atau memiliki pandangan yang futuristik. Artinya, memiliki inovasi yang membekali mahasiswa untuk bisa berpastisipasi di kehidupan abad 21 ini.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News