Relawan BerkAH Yakin Airlangga Hartarto Sosok Pemimpin yang Dimaksud Jokowi

Sementara salah satu pimpinan Gerakan BerkAH dari Jawa Barat, Wijharnas mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataan Presiden Jokowi di depan relawan beberapa waktu lalu terkait kriteria pemimpin.
Menurut Jokowi, pemimpin yang bekerja keras dan dekat dengan rakyat memiliki ciri khas tertentu. Wijharnas menilai hal itu terdapat pula pada sosok Airlangga.
“Lihat saja rambut Pak Airlangga, semakin memutih. Soal keriput, jangan tanya. Tugas menjaga ekonomi nasional agar rakyat bertahan dan sejahtera pastinya menguras tenaga dan pikiran. Apalagi di era seperti ini. Tapi anda lihat beliau konsisten, fokus, tidak pernah berhenti bergerak, blusukan terus, dari satu isu ekonomi ke isu yang lain, menjalankan tugas dengan baik, merespon situasi dan membawa solusi kebijakan," tegas Wijharnas.
Wijharnas menambahkan bahwa aspek lainnya yang tidak bisa diabaikan dari kepemimpinan Airlangga adalah juga termasuk di wilayah sosial politik.
"Jangan lupa, Airlangga ini Ketua Umum Partai Golkar, partai terbesar kedua. Kepemimpian beliau bersama kekuatan politik lainnya sukses mengawal stabilitas politik nasional, sekaligus secara internal membuat Golkar dari pusat sampai daerah berkinerja secara solid, membantu pemerintahan Presiden Jokowi dengan loyal dan produktif," tutup Wijharnas. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Presiden Jokowi menyebut bahwa pemimpin Indonesia selanjutnya harus mampu menciptakan stabilitas ekonomi nasional. Gerakan BerkAH sebut Airlangga Hartarto
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi