Relief Borobudur Diwujudkan jadi Tarian, Ganjar: Supaya Wisatawan tidak Bosan

"Kami telah mengkaji potensi relief itu, dan menginterpretasikan cerita-cerita dalam relief itu dalam bentuk tarian. Ada banyak cerita, misalnya Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lain sebagainya," kata Isni.
Dari cerita-cerita di relief itu, pihaknya telah membuat koreografi-koreografi untuk diejawantahkan dalam bentuk tari.
Untuk mewujudkan itu, Balai Konservasi Borobudur telah menggandeng sangar-sanggar tari dan masyarakat sekitar.
"Hal ini penting, karena pemaknaan dan nilai-nilai di relief itu diberikan pada generasi penerus untuk pembelajaran. Jadi tidak hanya fisiknya yang kami lestarikan, tapi juga nilainya," jelasnya.
Sebenarnya, lanjut dia, potensi seni tari dari relief candi Borobudur sangat banyak. Namun, untuk saat ini, baru enam tarian yang sedang dikembangkan.
"Karena pandemi ini, workshopnya dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar. Tarian kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara," pungkasnya. (flo/jpnn)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pembangunan kawasan Borobudur agar tak hanya fokus pada bangunan fisik.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Penyatuan Spiritualitas & Kepedulian Sosial di PIK dari Kolaborasi Biksu Thudong dan ASG
- Cerita Laskar Macan Ali, Kawal Bhikkhu Thudong dari Bangkok sampai Candi Borobudur
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres