Relief Borobudur Diwujudkan jadi Tarian, Ganjar: Supaya Wisatawan tidak Bosan

Relief Borobudur Diwujudkan jadi Tarian, Ganjar: Supaya Wisatawan tidak Bosan
Gubernur Ganjar Pranowo saat menyaksikan tarian di kawasan Borobudur. Foto: IG @ganjarpranowo

"Kami telah mengkaji potensi relief itu, dan menginterpretasikan cerita-cerita dalam relief itu dalam bentuk tarian. Ada banyak cerita, misalnya Karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandawyuha dan lain sebagainya," kata Isni.

Dari cerita-cerita di relief itu, pihaknya telah membuat koreografi-koreografi untuk diejawantahkan dalam bentuk tari.

Untuk mewujudkan itu, Balai Konservasi Borobudur telah menggandeng sangar-sanggar tari dan masyarakat sekitar.

"Hal ini penting, karena pemaknaan dan nilai-nilai di relief itu diberikan pada generasi penerus untuk pembelajaran. Jadi tidak hanya fisiknya yang kami lestarikan, tapi juga nilainya," jelasnya.

Sebenarnya, lanjut dia, potensi seni tari dari relief candi Borobudur sangat banyak. Namun, untuk saat ini, baru enam tarian yang sedang dikembangkan.

"Karena pandemi ini, workshopnya dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar. Tarian kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara," pungkasnya. (flo/jpnn)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pembangunan kawasan Borobudur agar tak hanya fokus pada bangunan fisik.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News