Relokasi Terminal Joyoboyo Mulai Berjalan

Relokasi Terminal Joyoboyo Mulai Berjalan
Angkutan umum mulai menempati lokasi baru. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Rencana relokasi angkutan umum di Terminal Joyoboyo mulai berjalan. Angkutan kini menempati tempat relokasi baru di sisi selatan terminal. Setelah penempatan untuk zona A pada minggu lalu, giliran trayek zona B yang menempati tempat barunya.

Tempat relokasi yang disediakan Dishub Surabaya sudah tampak penuh kemarin (4/10). Zona A maupun zona B sudah terisi angkot yang menunggu penumpang. Tinggal zona B untuk bus di sisi paling barat yang belum terisi. "Kalau bus sementara masih berada di dalam area terminal atau di tempat bus sebelah utara," jelas Kepala Unit Terminal Joyoboyo M. Fadli.

Perbedaan zona tersebut didasarkan pada kondisi luas jalan yang tersisa. Zona A memiliki lebar jalan yang paling luas sehingga posisi angkot bisa ditata secara miring untuk menambah daya tampung. Sementara itu, zona B untuk angkot maupun bus kota memiliki lebar yang sama. Pertimbangan tersebut yang dipakai untuk menunda merelokasi bus ke tempat barunya.

Selain itu, relokasi angkot ke zona B berjalan lebih kondusif ketimbang zona A. Tidak ada antrean kendaraan. Sebab, posisi angkot yang menghadap searah dengan jalan membuatnya lebih mudah berakselerasi. Angkot tidak perlu menutup jalan untuk masuk ke kotak garis putih yang telah disediakan.

Kondisi tersebut didukung dengan aktivitas hilir mudik angkot yang cukup lengang. Terutama saat siang. Mereka pun ngetem dalam waktu yang cukup lama. Hal itu membuat angkot dengan trayek jurusan yang sama masih menempati lokasi lamanya di dalam terminal. "Menurut data, jumlah trayeknya lebih dari seribu kendaraan. Tidak mungkin jika dipindah ke luar semua," ungkap Fadli.

Karena itu, relokasi tersebut akan dilakukan secara bertahap. Terpenting, tutur Fadli, area yang wajib dikosongkan adalah sisi timur terminal. Tepatnya, di belakang kantor Terminal Joyoboyo dan Polsek Wonokromo. Jika proyek di titik itu selesai dan bergeser ke sebelah barat, akan dilakukan relokasi tahap kedua. "Tunggu tempat relokasi baru di utara selesai, baru kami (angkot dan bus) pindah ke sana," tuturnya.

Sementara itu, aktivitas pembangunan terminal intermoda serta park and ride telah dimulai. Sejumlah alat berat tampak sudah mulai dioperasikan. Selain itu, hampir seluruh area terminal telah dikelilingi pembatas seng. Namun, masih ada dua celah supaya angkot bisa keluar masuk di sisi barat.

Pembangunan megaproyek senilai Rp 211 miliar tersebut direncanakan berlangsung hingga sekitar 15 bulan. Selama itu, harus disiapkan tempat yang baru untuk angkot maupun bus sehingga tidak merugikan pihak-pihak yang biasa berada di dalam area terminal. "Pedagang resmi terminal sudah dibuatkan tempat relokasi. Angkot juga sudah di sebelah selatan. PR-nya tinggal sisi utara," ucapnya.

Terpenting, tutur Fadli, area yang wajib dikosongkan adalah sisi timur terminal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News