Rencana Wisata Halal di Kawasan Danau Toba Menuai Kontroversi

Rencana Wisata Halal di Kawasan Danau Toba Menuai Kontroversi
Ketua Umum Aliansi Kita Indonesia Dicky Ricardo Gultom. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyajikan wisata halal di kawasan Danau Toba menuai kontroversi di kalangan masyarakat, termasuk aktivis. Ada yang mendukung dan ada juga yang kontra.

Ketua Umum Aliansi Kita Indonesia Dicky Ricardo Gultom menyatakan dukungannya terhadap rencana wisata halal di Danau Toba.

Namun, Dicky sapaan Ricky Ricardo Gultom mengingatkan agar segala aturan yang dibuat harus melibatkan seluruh elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat dan agama yang ada di kawasan Danau Toba.

Menurut Dicky, berbicara skala nasional, Indonesia memiliki beragam agama, adat, dan budaya.

"Bila ingin mewujudkan Danau Toba sebagai kawasan wisata internasional, maka kita harus siap membuka diri dengan menyediakan fasilitas yang menunjang datangnya wisawatan dari semua etnis," terangnya.

Dicky menuturkan orang-orang yang diundang untuk merumuskan aturan wisata halal tersebut harus profesional dalam memberikan pandangan untuk kemajuan wisata Danau Toba.

"Mari kita kawal agar budaya dan kearifan lokal yang ada di kawasan Danau Toba dapat tetap dilestarikan. Walaupun nantinya ada aturan tentang wisata halal itu," ucapnya.

Dicky mengatakan, pihaknya mendorong agar pemerintah, baik daerah maupun pusat, dapat memperhatikan generasi penerus. Salah satunya membina sanggar-sanggar yang ada dan melibatkan kaum muda untuk mengenal, mencintai serta menjaga kearifan adat dan budayanya agar tidak punah.

Rencana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyajikan wisata halal di kawasan Danau Toba menuai kontroversi di kalangan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News