Rental Orang di Jepang: Bukan Prostitusi, Banyak Manfaatnya
Selasa, 10 April 2018 – 06:35 WIB
Profesor bidang sosiologi keluarga di Chuo University Masahiro Yamada mengungkapkan bahwa membangun dan menjaga hubungan di Jepang sangat sulit. Sebab, ada budaya saling memberi dan menerima alias tidak ada yang gratis.
Misalnya, saat menerima hadiah pernikahan dan kado untuk bayi, mereka harus mengirimkan sesuatu sebagai tanda terima kasih. Saat Valentine’s Day, para perempuan memberikan cokelat kepada laki-laki.
Sebagai gantinya, sebulan kemudian atau yang disebut dengan White Day, pria yang menerima wajib memberikan cokelat kepada para gadis. Semua kebaikan ibarat utang yang harus dibayar kembali.
”Kadang lebih mudah membayar saja untuk hal-hal kecil daripada meminta tolong teman,” tagas Yamada. (sha/c10/dos)
Bisnis rental orang kini menjamur di Jepang. Bukan prostitusi, layanan ini memiliki banyak manfaat bagi penggunanya
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Pukul Jepang, Malaysia Tembus Semifinal Thomas Cup 2024
- Hasil Uber Cup 2024: China dan Jepang Mulus ke Semifinal
- Jepang Mulai Tekan Apple dan Google
- Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Jepang vs Irak, Oh Vietnam
- Pemprov DKI Dukung Kerja Sama Indonesia-Jepang untuk Pembangunan Berkonsep TOD