Republik Tropis Jadi Desain Scraf Limited Edition

Republik Tropis Jadi Desain Scraf Limited Edition
KREATIF: Karya karya Eko Nugroho yang unik mengantarkan seniman yang diakui dunia. Foto Dok Pribadi for Jawa Pos/JPNN

Eko menduga, pihak LV mengetahui karyanya saat dirinya mengikuti pameran di Paris. Tahun lalu Eko memang mondar-mandir Jogja-Paris untuk menggarap beberapa proyek pameran di kota mode tersebut. Di antaranya, pameran bersama 11 perupa Indonesia Trans-Figuration di Espace Cultur Louis Vuitton, Project Art Residency di SAM Art Project, pameran tunggal di Musee d'art Moderne de la ville de Paris.

Eko mengajukan enam lukisan kepada LV. Semuanya mengusung kekayaan alam dan budaya Indonesia. Setelah itu, Maret lalu, dia diundang meeting dengan pihak LV di Hongkong. Rapat itu membahas pemilihan lukisan yang disodorkan Eko. Akhirnya pihak LV memilih lukisan yang berjudul Republik Tropis.

"Republik Tropis merupakan gambaran saya tentang Indonesia. Saya menggabungkan banyak motif bunga, karang laut, makanan, topeng, dan warna-warni yang beragam. Ya, inilah Indonesia, Republik Tropis yang kaya dengan warna budaya dan tradisi yang beragam. Keberagaman yang menunjukkan sikap demokratis yang dijunjung bangsa ini," ujar pria yang setia dengan rambut gondrongnya itu.

Setelah lukisan dipilih, pengerjaan scraf dilakukan di Italia. Meski begitu, Eko tetap bisa memantaunya lewat komunikasi dengan tim LV di Paris. Juni lalu pihak LV mengirim rancangan scarf itu ke Jogja. Sebulan kemudian, pada 23 Juli, scarf itu pun jadi dan di-launching di Indonesia.

Desain bertajuk Republik Tropis tersebut diwujudkan dalam bentuk scarf berbahan sutra crepe dengan ukuran 136 x 136 cm. Scraf itu hanya diproduksi 500 helai di dunia. Ya, LV memang menjadikan scraf itu koleksi terbatas.

Saat ditanya mengenai reward yang diberikan pihak LV, perupa yang pernah mengadakan pameran tunggal Threat As a Flavour di Arndt, Berlin, Jerman, tahun lalu itu enggan menjawabnya. Eko mengatakan, kesempatan yang diberikan LV merupakan hal yang tidak ternilai harganya.

"Apresiasi LV itu tidak didapatkan oleh setiap seniman. Maka, betapa bangganya saya bisa mengenalkan karya kepada dunia," ucapnya.

Wajar saja rasa bangga dan bahagia begitu membuncah pada dirinya. Sebab, apa yang didapat Eko merupakan sebuah proses panjang dalam hidupnya. Dia memulai karir dari nol. Dari seniman yang suka menggambar di dinding (mural), poster, hingga komik. Eko sangat menyukai dunia seni visual. Bahkan, hampir bisa dibilang dia selalu mengawali segalanya dengan menggambar.

Brand fashion mashur, Louis Vuitton, kepincut pada lukisan karya Eko Nugroho, perupa asal Jogjakarta. Gambar goresan Eko pun dijadikan bagian dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News