Resesi Mengancam di 2023, Ekonom Serukan Pengendalian Inflasi Pangan

Resesi Mengancam di 2023, Ekonom Serukan Pengendalian Inflasi Pangan
Bambang Brodjonegoro. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Permintaan terhadap komoditas produksi Indonesia berpeluang mengisi pasar-pasar yang suplainya terganggu oleh perang Rusia-Ukraina.

Musim dingin semakin membuat banyak negara membutuhkan pasokan barang yang antara lain berupa komoditas asal Indonesia.

“Negara-negara maju, khususnya yang mengalami musim dingin, akan bersikap pragmatis akibat perang Rusia dan Ukraina yang tidak jelas kapan berakhir. Negara-negara lain membutuhkan pasokan komoditas yang cepat, seperti batu bara. Hal ini bisa menjadi meningkatkan ekspor Indonesia,” ujar ekonom senior Bambang Brodjonegoro dalam webinar nasional Moya Institute bertema “Antisipasi Resesi Global 2023: Kasus Indonesia”, Jumat (25/11).

Menyikapi ancaman resesi global 2023, mantan Menristek/Kepala BRIN itu menyarankan agar pemerintah mengendalikan angka inflasi pangan. Tak hanya menjaga harga, tetapi juga memastikan distribusi merata ke masyarakat terlaksana baik.

Masih dalam kesempatan yang sama, politikus reformasi Fahri Hamzah mengatakan, pemerintah Indonesia harus mampu menyadari dan memahami potensi resesi global 2023, yang diperkirakan para analis bakal terjadi.

“Ancaman krisis ini jangka panjang atau pendek? Patut dipahami ini adalah krisis yang sistemik karena di situ ada menyangkut ideologi. Ada ideologi kapitalisme yang tetap serakah, di tengah-tengah krisis, sehingga menyebabkan krisis semakin akut,” ucap Fahri.

Oleh sebab itu, Fahri meminta, Indonesia jangan sampai menjadi negara korban eksploitasi, karena keserakahan ekonomi negara kapitalis dan lebih terbuka melihat gejolak dunia.

Mantan Ketua Wantimpres yang juga ekonom senior UGM Sri Adiningsih mengemukakan, dunia saat ini memang sedang mengalami banyak perubahan sebagai akibat dampak pandemi COVID-19.

Ekonom senior Bambang Brodjonegoro menyarankan agar pemerintah mengendalikan angka inflasi pangan, bukan sekadar menjaga harga

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News