Bidenflation

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bidenflation
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: AP/Carolyn Kaster

Itulah yang terjadi dengan Rusia yang menjadi sensi setelah Uni Soviet ambruk. 

Ukraina sebagai tetangga baru yang lebih kecil merasa bosan dengan Rusia, dan karenanya mau pindah ke lain hati dan main mata dengan NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara.

Rusia gerah oleh ulah Ukraina. Menjadi anggota NATO sama saja dengan meletakkan moncong bedil di tengkuk Rusia. 

Apalagi Rusia--yang masih menyimpan sisa-sisa perang dingin setengah abad—pasti tidak rela bekas wilayah kekuasaannya diambil alih oleh Amerika dan Eropa yang menjadi seteru bebuyutannya.

Perang tidak terhindarkan. Sudah ada yang memprediksi bahwa perang ini akan menjadi pemicu Perang Dunia Ketiga. 

Amerika dan Eropa menyadari hal itu dan berusaha menghindarinya dengan tidak mengirim tentara langsung ke palagan perang. 

Sebagai gantinya, Amerika melakukan proxy war, perang proksi melalui perang ekonomi.

Amerika dan sekutunya menyita dan membekukan aset-aset Rusia yang ada di Eropa dan Amerika. 

Kondisi ekonomi dunia sekarang diibaratkan seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Ancaman itu serius sedang mengadang ekonomi dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News