Bidenflation

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bidenflation
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: AP/Carolyn Kaster

Kebutuhan minyak dan energi dunia dari Rusia dan Ukraina hanya sekitar 3 persen, tetapi ketika pasokan itu terhenti ternyata akibatnya terasa di seluruh dunia.

Ekonomi Rusia masih tetap jalan meskipun diblokade dan diembargo oleh Amerika. Rusia masih punya alternatif pasar yang lebih menguntungkan, yaitu pasar China dan India. Tanpa memasok minyak ke Amerika pun ekonomi Rusia masih bisa jalan.

Senjata blokade dan perang ekonomi yang dilakukan Amerika menjadi senjata makan tuan. Sekarang ini justru Amerika yang kelabakan karena ulahnya sendiri. Pertumbuhan ekonomi Amerika mandeg dan terancam resesi. Infalsi sudah mencapai 9,1 persen, angka tertinggi selama 40 tahun terakhir.

Joe Biden menghadapi protes keras di dalam negerinya sendiri. Inflasi ini disebut sebagai ‘’Bidenflation’’, dan Biden dianggap tidak kompeten dalam mengelola ekonomi. Bukan hanya lawan politik Biden yang menilai seperti itu, para pendukungnya dari Partai Demokrat sendiri juga gerah oleh inkompetensi Biden.

Seperti kata pepatah ‘’America sneezes the world catches flu’’, Amerika bersin seluruh dunia akan menggigil karena flu. Amerika yang berulah, seluruh dunia merasakan akibatnya. Kita di Indonesia harus ikut bersiap-siap merasakan akibat resesi

Sudah jatuh tertimpa tangga dan ‘’ketiban’’ rumah yang ambruk. Nasib. (*)

Kondisi ekonomi dunia sekarang diibaratkan seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Ancaman itu serius sedang mengadang ekonomi dunia.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News