Jokowi Resmikan Beberapa Venue PON XX Papua, Begini Harapannya
jpnn.com, JAYAPURA - Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa venue untuk pergelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dalam acara itu turut dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Peresmian tersebut ditandai dengan Jokowi menandatangani prasasti venue PON XX Papua, di Jayapura, Sabtu (2/10).
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, venue-venue PON XX pagi hari ini saya nyatakan diresmikan,” kata Jokowi dalam laman resmi Kemenpora.
Jokowi bersyukur seluruh venue PON XX Papua sudah selesai dan siap mendukung suksesnya pelaksanaan PON yang rencananya akan digelar 2 hingga 15 Oktober 2021.
“Kita juga patut bersyukur, Papua kini memiliki berbagai venue olahraga yang berstandar internasional, mulai dari Istora Papua Bangkit, Arena Akuatik, Arena Kricket, Arena Pocky, Arena Dayung, Arena Panahan, sampai, Arena Sepatu Roda,” ujarnya Jokowi.
Presiden ketujuh Republik Indonesia itu berharap dengan adanya fasilitas olahraga yang lengkap dan canggih yang ada di Bumi Cenderawasih bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak ingin setelah PON selesai, fasilitas yang telah dibangun dengan dana besar dan berstandar internasional tersebut menjadi tempat yang sepi, tidak terawat dan akhirnya rusak.
Presiden Joko Widodo meresmikan beberapa venue PON XX Papua dan menyampaikan sejumlah harapan.
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Soal Status Gibran dan Jokowi di PDI Perjuangan, Komarudin Bilang Begini, Tegas!
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan
- 3 Hakim MK Dissenting Opinion, Saldi Isra Setuju Jokowi Manfaatkan Bansos dan Aparat untuk Paslon 02
- MK Sebut Tindakan Jokowi Bukan Pelanggaran Hukum, tetapi Tidak Etis
- MK Tolak Dalil Jokowi Dukung Gibran dan Lakukan Nepotisme