Respons Hendry Saputra soal Prestasi Tunggal Putra PBSI

Respons Hendry Saputra soal Prestasi Tunggal Putra PBSI
Hendry Saputra (tengah) bersama Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Foto: Badminton Indonesia

Untuk itu Hendry berusaha membuktikan melalui prestasi anak didiknya. Turnamen terdekat adalah Australian Open mulai Selasa (4/6) depan. Dia menargetkan Anthony Sinisuka Ginting atau Jonatan Christie juara. ''Saya rasa yang bisa memahami (proses) ini tidak akan berkomentar sembarangan. Ada tempo waktu. Ada yang berbuah cepat, ada yang lambat,'' tukasnya.

Ginting, sementara itu, mengatakan bahwa metode latihan yang selama ini diberikan Hendry sudah baik. Dia cukup nyaman berada dalam tim. ''Setiap sesi latihan, pelatih memberi kesempatan kami untuk berpikir apa yang menurut kami enak. Jadi tidak semuanya ditanggung pelatih. Tidak monoton,'' bela Ginting.

Kabid Binpres PBSI Susy Susanti sangat tegas menyikapi isu pergantian pelatih. Menurut dia, hal itu tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebab ada peraturan dan kontrak yang harus dipatuhi semua pihak. Kecuali jika si pelatih terlibat masalah serius menyangkut hukum. Barulah bisa diberhentikan.

''Kalau setiap kalah harus diganti, enggak bisa gitu juga dong. Ada proses penilaian dari setiap pertandingan,'' papar Susy. ''Kami akui masih banyak PR yang harus diselesaikan. Coba program ini belum berhasil, coba lagi program yang lain. Kesuksesan itu butuh proses,'' kata peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.

Apa pun yang dikatakan Susy dan Hendri, proses untuk menuju prestasi harus dipercepat. Ginting dan Jojo hanya dua-tiga tahun lebih muda dari Kento Momota. Namun, bintang Jepang itu melesat jauh meninggalkan mereka. Dia sudah mengumpulkan sebelas gelar turnamen BWF dan sekali juara dunia. Sementara itu, Ginting baru mendapat dua gelar BWF. Jojo malah baru satu. (gil/na)


Hendry Saputra mengakui, untuk membawa tunggal putra menjadi konsisten perlu proses yang panjang. Tidak bisa instan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News