Respons Ketua KPK Sikapi Dugaan Barbuk soal Pak Tito Dirusak

Agus lantas mencontohkan masalah itu dengan kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. Menurut Agus, dalam kasus Nazaruddin ada catatan Yulianis tentang aliran uang ke berbagai pihak.
Namun, kata Agus, pihak yang disebut meneruma susah dibuktikan. "Itu kan pembuktiannya susah. Begitu orangnya ngomong saya tidak nerima, tidak ada bukti yang lain apa yang mau kami pakai?" ungkap Agus mencontohkan.
Sedangkan dalam kasus dugaan Tito menerima uang, kata Agus, baik Basuki ataupun Fenny tidak pernah mengungkapkannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Basuki dan Ng Fenny. "Jadi, ceritanya tidak ada. Oleh karena itu adanya tulisan. Tulisan juga perlu diklarifikasi," jelasnya.
Menurut Agus, tidak mudah membuktikan catatan itu. Seperti yang terjadi pada kasus Nazaruddin, yang disebut-sebut sejumlah orang menerima uang tapi tidak ada alat bukti yang cukup. "Susah itu kalau tidak punya alat bukti yang lain," jelasnya.
Agus memastikan munculnya persoalan itu tidak berpotensi mengganggu hubungan antara Polri dan KPK. "Saya rasa tidak ya," tegas Agus.(boy/jpnn)
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa CCTV yang merekam dua penyidik dari kepolisian terkait rusaknya barang bukti suap.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono