Respons Petinggi Demokrat Mendengar Ahok Bakal jadi Bos di BUMN

Respons Petinggi Demokrat Mendengar Ahok Bakal jadi Bos di BUMN
Syarief Hasan. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan mengisi salah satu jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Nah, menanggapi kabar tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengingatkan bahwa di dalam mengangkat pejabat pemerintah, banyak kriteria yang harus diperhatikan. Antara lain persoalan integritas dan behaviour.

“Sekalipun ini wewenang eksekutif tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan,” kata Syarif di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/11).

Anggota Komisi I DPR itu lantas mencontohkan di pilkada, sudah ada pandangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekarang ini bahwa mantan narapidana tidak boleh maju mencalonkan diri. Hal itu juga sudah pernah dilakukan pada pilkada sebelumnya.

Menurut dia, hal itu menjadi contoh bahwa KPU sangat memperhatikan faktor-faktor yang mendapatkan perhatian dari masyarakat.  “Jadi, saya memberikan contoh bahwa pejabat-pejabat negara itu harus betul-betul selektif,” ujar dia.

Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat itu mengingatkan kembali bahwa untuk kepentingan bangsa dan negara, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. “Tidak boleh hanya karena pertimbangan dia dari pendukung saya, atau dari partai saya atau dari mana pun, tetapi saat bicara tentang kepentingan negara dan bangsa, banyak faktor yang harus dipertimbangkan,” kata Syarif.

“Lihat nanti bagaimana. Kami serahkan kepada pihak eksekutif, tetapi kami ingin tekankan bahwa untuk memilih pejabat publik itu faktor-faktor itu juga jadi pertimbangan,” ujar Wakil Ketua MPR ini. (boy/jpnn)  

Syarief Hasan menyinggung soal pilkada dan narapidana saat menanggapi kabar Ahok akan mendapat jabatan di BUMN.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News