Respons Politikus PKS Muda soal Kenaikan Tarif Listrik di Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara PKS Muda Yoandro Edwar meminta Perusahan Listrik Negara (PLN) transparan atas kenaikan tarif listrik yang dialami oleh masyarakat dalam dua bulan belakangan ini.
Terutama, kata dia, PLN berani mengakui jika terdapat kesalahan hitung dan menyebabkan tarif listrik membengkak dari biasanya.
"Tidak sedikit yang terjadi salah perhitungan penagihan oleh PLN. Adanya skema tagihan dihitung rata-rata dalam tiga bulan terakhir juga menimbulkan permasalahan tersendiri," kata Yoandro dalam keterangan resminya, Rabu (10/6).
Menurut Yoandro, kenaikan tarif tidak seutuhnya karena pemakaian listrik masyarakat yang lebih banyak dari biasanya.
Dalam beberapa kasus, kata Yoandro, terdapat rumah kosong yang tagihannya melonjak, padahal penggunaan listrik tidak seberapa.
"Ada juga pemakaian listrik jika dikalikan dengan tarif, hasilnya tidak sama. Tagihannya di atas tarif, atau kasus lainnya yang merugikan konsumen PLN pascabayar ini," ujar dia.
Menurut Yoandro, sistem informasi online saat ini perlu dikembangkan. Pemakaian listrik langsung terinput dan terhitung secara daring di internet, serta dapat dibaca langsung oleh konsumen diperlukan.
Dengan begitu, tidak muncul lagi keluhan di masyarakat atas kenaikan tarif yang dianggap tidak jelas.
Juru bicara PKS Muda Yoandro Edwar meminta PLN transparan atas kenaikan tarif listrik yang dialami oleh masyarakat.
- PDIP Bingung Jumlah Kursi DPRD Turun Drastis, Padahal di Survei Masih Tinggi
- Suara PKS Meningkat di Pemilu 2024, Jazuli Juwaini Bilang Begini
- PKS Hormati Ucapan Selamat Surya Paloh untuk Prabowo-Gibran
- Suara PKS Tak Meningkat Drastis Setelah 10 Tahun jadi Oposisi, Begini Analisis Pengamat
- PKS Usulkan Ada Pemilihan DPRD Tingkat II di Daerah Khusus Jakarta, Simak Alasannya
- NasDem, PKB, dan PKS Lanjutkan Koalisi di Pilgub Jakarta