Restoran Indonesia di Australia Tetap Berusaha Pertahankan Pegawainya di Tengah Lockdown Corona
"Sebelumnya yang dine-in lebih banyak, jumlahnya 80 persen. Sedangkan yang takeaway adalah 20 persen," kata Harjo.
"Pelanggan kami lebih suka dine-in karena makanannya lebih fresh karena bukan pre-cook," tambahnya, yang mengaku pendapatannya sudah turun 80 persen.
Tetapi dengan diberlakukannya aturan baru, Harjo malah mengaku terdorong untuk mencari cara agar kualitas makanan yang ia jual tidak turun, meski menggunakan sistem 'delivery'.
"Tantangan sangat banyak, misalnya kami harus memikirkan kualitas makanan. Jadi tidak semua daerah bisa ada 'delivery'," kata dia dalam wawancara via telepon dengan ABC.
Ia mengaku harus melihat berapa lama jarak yang dibutuhkan untuk mengirimkan makanan.
"Kualitas makanannya yang saya pikirkan. Takut kalau terlalu lama nanti kondisinya 'not nice'."
Usaha mempertahankan karyawan
Walau mengalami penurunan pendapatan, Harjo yang sudah menjalankan restoran Medan Ciak selama tiga setengah tahun berusaha sekuat tenaga untuk tidak memberhentikan karyawannya.
Untuk menekan jumlah penularan virus corona, Pemerintah Australia meminta agar seluruh restoran dan kafe menghentikan layanan makan di tempat
- Dunia Hari Ini: Presiden Prancis Turun Langsung Redam Kerusuhan di Kaledonia Baru
- Dunia Hari Ini: Penumpang Singapore Airlines Pulang ke Rumah Setelah Turbulensi Maut
- Dunia Hari Ini: Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga