Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin

Nurdin ke AFF, Nirwan Bisa Naik, Rezim pun Berlanjut

Revolusi PSSI, Bukan Cuma Turunkan Nurdin
Foto: Dok. JPNN.
Menurut mantan pelatih PSIS Semarang tersebut, PSSI membutuhkan figur yang baru untuk me-refresh struktur organisasi. Dengan begitu, perubahan yang dilakukan tidak hanya setengah-setengah. "Perubahan bukan hanya secara prestasi. Tapi juga secara keseluruhan, termasuk organisasi yang semakin baik. Itulah yang harus didengar karena merupakan keinginan masyarakat," ucap mantan pelatih Arema Malang tersebut.

Di sisi lain, IANI (Ikatan Atlet Nasional Indonesia) menyatakan dukungannya jika Nurdin tak lagi maju sebagai Ketum PSSI. Mereka mengharapkan agar Nurdin mendengarkan suara masyarakat pecinta sepak bola. "Tanpa menghormati rasa hormat saya, Pak Nurdin barangkali karena sudah cukup lama serta resistensi yang begitu banyak, alangkah baiknya dia kita himbau untuk lebih legowo agar tak jadi ketum lagi," harap Icuk Sugiarto, Ketum IANI.

Sementara itu, kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro tetap bergerak untuk mengegolkan keduanya sebagai kandidat Ketum PSSI. "Kalau banding kami ditolak, kami sudah menyiapkan banyak langkah untuk meloloskannya," ucap Harjon Sinaga, kuasa hukum kubu George dan Arifin. Dikonfirmasi terpisah, PSSI masih saja menanggapi masalah tersebut dengan santai. "Kita kan negara hukum. Serahkan saja semuanya pada ketentuan yang berlaku," jelas Max Boboy, Direktur Hukum dan Peraturan PSSI.

Tuntut Revolusi PSSI

Secara terpisah, ribuan suporter sepak bola dari berbagai daerah terus menyerukan revolusi di tubuh PSSI. Kemarin, mereka kembali menyerbu kantor otoritas sepakbola nasional itu di komplek Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Massa yang datang dari beberapa kota itu juga menyegel kantor PSSI.

JAKARTA - Nurdin Halid boleh saja menampik isu, bahwa dia dan Nirwan D Bakrie adalah "satu paket" dalam bursa pencalonan ketua umum pada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News