Reza Indragiri, Master Langka Bidang Psikologi Forensik
Tak Butuh Empati, Curiga Jadi Senjata Utama
Jumat, 08 Januari 2010 – 06:19 WIB

Foto : Naufal Widi/JAWA POS
Salah satu upaya penyidik mengungkap kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Azhar adalah menggunakan pendekatan psikologi forensik. Ilmu ini tergolong langka. Tapi, ada yang secara khusus mempelajarinya, bahkan hingga ke Australia.
-------------------------------
NAUFAL WIDI, Jakarta
-------------------------------
UMURNYA masih tergolong muda, 35 tahun. Keahliannya, jika disebutkan, relatif masih asing di telinga: ahli psikologi forensik. Apa bedanya dengan psikologi" "Kalau psikologi, itu ada unsur terapinya. Tapi, kalau psikologi forensik, kita datang berbekal curiga lebih dulu," kata Reza Indragiri, si ahli psikologi forensik itu, ditemui di rumahnya di kawasan Ciwaringin, Bogor, Minggu lalu (3/1).
Salah satu upaya penyidik mengungkap kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan Antasari Azhar adalah menggunakan pendekatan psikologi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu