RI Belum Merdeka di Bidang Pangan dan Energi

RI Belum Merdeka di Bidang Pangan dan Energi
RI Belum Merdeka di Bidang Pangan dan Energi

Namun, Enny melihat bahwa permasalahan sektor pertanian Indonesia jauh lebih kompleks. Selain menyusutnya lahan pertanian, ketergantungan impor pangan disebabkan lemahnya dukungan kelembagaan pertanian, kebijakan tata niaga pangan yang diserahkan ke mekanisme pasar, serta buruknya infrastruktur pertanian. ’’Itu semua harus ditangani dengan sangat serius. Jika tidak, Indonesia akan kian terbelenggu impor,’’ tegasnya.

Energi
Selain pangan, sektor strategis yang kini terjerat ketergantungan akut pada asing adalah energi, khususnya minyak atau bahan bakar minyak (BBM). Enny menuturkan, dalam satu dekade terakhir, Indonesia sudah masuk kategori net importer minyak karena merosotnya produksi dan terus naiknya konsumsi di dalam negeri. ’’Dampaknya lihat saja, setiap harga minyak naik, pemerintah kelabakan karena beban subsidi yang membengkak,’’ ujarnya.

Sebagai gambaran, saat ini produksi minyak Indonesia hanya berkisar 840 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi BBM sudah mencapai 1,3 juta barel per hari. Artinya, setiap hari Indonesia harus mencukupi kebutuhan sekitar 460 ribu barel BBM per hari dari impor.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan hal tersebut. Sepanjang 2013 Indonesia mencatat defisit neraca perdagangan sektor minyak dan gas hingga USD 12,63 miliar atau lebih dari Rp 130 triliun. Jumlah itu melonjak jika dibandingkan dengan defisit periode 2012 yang tercatat USD 5,58 miliar. ’’Defisit ini berpotensi terus membesar karena konsumsi terus naik, sedangkan produksi menyusut,’’ kata Enny.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, saat ini sektor energi memang tengah menghadapi tantangan berat. Tidak adanya temuan cadangan minyak dalam skala besar membuat Indonesia hanya bisa mengandalkan produksi dari lapangan-lapangan minyak yang terus menua sehingga produksi terus turun. ’’Di sisi lain, ekonomi tumbuh bagus. Masyarakat makin banyak beli mobil dan motor sehingga konsumsi BBM naik terus,’’ ujarnya.

Politik
Bagaimana arti kemerdekaan di kalangan politisi? Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengingatkan, peringatan hari kemerdekan selalu memberikan ruang pemikiran dan kontemplasi.

Karena itu, menurut dia, peringatan kemerdekaan tidak boleh lepas dari upaya perenungan serta penyiapan diri tentang tantangan sebagai bangsa yang dihadapi hari ini dan masa depan. ’’Ingat pula, tantangan dari satu generasi ke generasi yang lain itu selalu berbeda,’’ katanya kemarin (16/8).

Misalnya, ungkap Pramono, tantangan yang dihadapi founding fathers saat mendirikan bangsa dan tantangan yang dihadapi dewasa ini sangatlah berbeda. Karena itu, menurut dia, peringatan kemerdekaan bukan semata-mata romantisme heroik. ’’Heroisme boleh, tapi tidak boleh meniadakan substansinya,’’ tegasnya.

JAKARTA – Hari ini Indonesia genap 69 tahun mengecap kemerdekaan dari cengkeraman penjajah. Namun, dari kacamata ekonomi, Indonesia sejatinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News