RI Butuh 5.000 Teknisi Pesawat

RI Butuh 5.000 Teknisi Pesawat
RI Butuh 5.000 Teknisi Pesawat
JAKARTA - Kapasitas dan kapabilitas perusahaan bengkel pesawat (Maintenance Repair and Overhaul/MRO) Indonesia masih sangat terbatas."Pasalnya, hanya sekitar 30-40 persen pasar perawatan pesawat nasional yang mampu dilayani oleh MRO Nasional, sisanya dinikmati oleh MRO asing.

Wakil Menteri Perhubungaan Bambang Susantono mengatakan, pada tahun 2011, biaya perawatan pesawat maskapai nasional mencapai USD 850 juta. Dengan hanya mampu menyerap sekitar 30 persen pangsa pasar, berarti hanya sekitar USD 26 juta yang dinikmati MRO dalam negeri,"Dari jumlah itu sekitar 70 persen diserap oleh PT GMF (Garuda Maintenance Facility) AeroAsia," ujarnya Kamis (22/11).

Oleh karena itu, Bambang mengatakan, masih banyak peluang dan tantangan industri bengkel pesawat di masa depan,"Jika ingin sukses di bidang ini, peluang yang ada harus diraih dengan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dalam pelayanan serta memberikan harga yang kompetitif," sebutnya

Tantangan yang ada harus sama-sama dibenahi untuk meningkatkan daya saing industri, guna mendukung angkutan udara nasional yang aman, handal dan efisien,"Dengan sinergi yang solid dan penambahan kapasitas eksisting dua kali lipat, dalam lima tahun ke depan, MRO nasional. Diharapkan dapat menyerap sekitar 50-60 persen dari pasar perawatan pesawat nasional," katanya

JAKARTA - Kapasitas dan kapabilitas perusahaan bengkel pesawat (Maintenance Repair and Overhaul/MRO) Indonesia masih sangat terbatas."Pasalnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News