Riau Satu

Oleh Dahlan Iskan

 Riau Satu
Dahlan Iskan.

Ternyata ada. Contohnya PT Samantaka. Anak perusahaan Black Gold. Milik Johannes Kotjo dan Setya Novanto itu.

Baca Juga:

Tentu Samantaka hanya setor 49 persen. Sesuai porsinya. Lalu Samantaka harus meminjami anak perusahaan PJB (anak perusahaan PLN) sebesar 41 persen.

Betul. Itu bukan setoran. Itu pinjaman. Disebut pinjaman modal dari pemegang saham. Shareholder loan.

Yang saya harus salut pada Dirut PLN Pak Sofyan Basir adalah: pinjaman itu bunganya hanya 4,125 persen. Dalam dolar. Murah sekali. Bunga komersial saat ini sekitar 6-8 persen.

Sampai di sini kepintaran Pak Sofyan ada dua: bisa dapat saham mayoritas dan bisa dapat pinjaman modal dari partner dengan bunga murah. Besarnya bunga itu sesuai dengan bunga obligasi yang diperoleh PLN dari pasar uang global. Global bond.

Mengapa Samantaka mau?

Skema berikut ini yang semula otak saya tidak sampai. Otak saya terlatih untuk berpikir sederhana. Tidak mau ruwet-ruwet. 

Namun sebenarnya ini juga tidak ruwet. Ini sangat biasa terjadi di pasar uang. Biasa sekali.

Hanya jagoan sekelas Johannes Kotjo yang bisa melihat lubang seperti ini. Atau jagoan sekelas Setya Novanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News