Ribuan Aktivis '98 Siap Pasang Badan untuk KPU

Ribuan Aktivis '98 Siap Pasang Badan untuk KPU
Seleksi Calon Anggota KPUD. ILUSTRASI. FOTO: JPG/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rembuk Nasional Aktivis (RNA) 98 menduga seruan people power yang dikumandangkan sejumlah pihak beberapa waktu terakhir, bernuansa makar. Karena itu, segenap rakyat Indonesia yang peduli dengan masa depan bangsa, diharapkan saling bergandengan tangan mengawal KPU mengumumkan hasil Pilpres 2019, Rabu (22/5) mendatang.

"Mereka secara terang sudah menolak hasil keputusan KPU. Padahal, keputusan resmi penghitungan hasil pemilu baru akan dibacakan 22 Mei mendatang," ujar juru bicara RNA Sayed Junaedi Rizaldi di Jakarta, Kamis (16/5).

Artinya, kata Sayed, sejak awal tidak ada itikad baik dari kubu pasangan calon presiden tertentu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Terkesan hanya menjadikan pemilu dan demokrasi sebagai batu loncatan untuk membuat perpecahan dan menciptakan instabilitas nasional.

"Karena itu, kami dari Rembuk Nasional Aktivis 98 akan melakukan aksi mengawal KPU, dengan menduduki dan menginap di KPU dari 21 hingga 22 Mei. Aksi ini melibatkan 5.000 aktivis yang datang dari 34 provinsi di Indonesia," ucap Sayed.

BACA JUGA: 5.000 Aktivis '98 Minta Izin Menginap di Markas KPU

Pandangan senada juga dikemukakan juru bicara RNA 98 lainnya, Abdullah Taruna. Menurutnya, para aktivis 98 nantinya datang dengan membawa aspirasi masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kami menjunjung tinggi iklim pemilu yang demokratis, yang bertujuan mempersatukan Indonesia. Sebab itu, demi mengantisipasi ulah pihak-pihak yang ingin menggagalkan KPU mengumumkan hasil Pilpres 2019, kami akan melakukan upaya konstitusional," katanya.

Abdullah menegaskan, tidak ada pihak manapun yang dapat membendung niat mereka mengawal KPU. Ia juga menegaskan para aktivis 98 siap lahir batin menerima segala risiko dari langkah yang mereka tempuh mengawal KPU.(gir/jpnn)


Rembuk Nasional Aktivis (RNA) 98 menduga seruan people power yang dikumandangkan sejumlah pihak beberapa waktu terakhir, bernuansa makar.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News