Ribuan Guru Doa Bersama Minta Kesejahteraan

Ribuan Guru Doa Bersama Minta Kesejahteraan
Ribuan Guru Doa Bersama Minta Kesejahteraan

jpnn.com - PALU - Ribuan Guru atau Tenaga Pendidik yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Sulteng, menggelar aksi damai dengan doa bersama di sekolah masing-masing, Sabtu (5/10).

Aksi yang dimulai serentak pukul 11.00 sampai 11.10 WITA ini, juga digelar di seluruh sekolah yang ada di Indonesia.
Ketua PGRI Sulteng, Drs Nusalam MM, mengatakan aksi yang dilaksanakan secara bersama-sama ini tidak lain dalam rangka memperingati Hari Guru Internasional (HGI) yang jatuh kemarin.

"Aksi ini sesuai surat edaran PB PGRI bahwa pada HGI, guru yang tergabung dalam PGRI diintruksikan untuk serentak menggelar aksi damai dengan doa bersama," kata Nursalam kepada Radar Sulteng (Grup JPNN).

Menurut Nursalam, dalam doa bersama guru meminta agar kesejahteraannya diperhatikan dan juga meminta agar pemerintah merespons usulan nasib guru honorer.

Dijelaskan Nursalam, seperti diketahui perlakuan yang diterima guru honorer dan guru swasta seakan tidak manusiawi. Karena, tambah Nursalam, mereka (guru honorer,red) hanya diberi upah Rp100 sampai Rp200 ribu per bulan.  "Hal-hal seperti ini yang kami tekankan agar ditanggapi dengan serius oleh pemerintah," tandasnya.

Aksi damai Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palu juga terjadi di SDN 15 Palu, sekaligus  melantunkan doa selama 10 menit. Para guru menuntut Pemkot untuk aktif dalam mensejahterakan nasib guru di Kota Palu, khususnya untuk tenaga honorer.
Sementara Wakil sekertaris PGRI Palu  H Sukarji SPd MSi mengatakan bahwa Pemkot  perlu perhatikan perjuangan para guru yang ada di Kota Palu. Sehingga tidak setengah – setengah dalam membantu untuk mesejahterakan nasib guru.

Kata Sukarji yang juga Kepsek SDN 15 itu bahwa, guru yang berstatus guru honorer, jangan di pandang sebelah mata dalam mengajar di sekolah. “Karena tenaga honorer sangat dibutuhkan untuk membantu guru yang berhalangan, seperti guru PNS yang sedang sakit, ataupun ada keperluan lain sehingga guru honorer yang akan membantu untuk menggantikan proses mengajar di sekolah,”terangnya.

Sukarji juga mengimbau kepada guru di Kota Palu untuk tetap konsekuen. Seperti guru yang sudah sertifikasi harus sudah memiliki laptop. Sehingga proses mengajar terlaksana bukan karena ada kepala sekolah, pengawas, kepala dinas, juga karena walikota, tetapi mengajar karena amanah yang diberikan Allah swt.

PALU - Ribuan Guru atau Tenaga Pendidik yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Sulteng, menggelar aksi damai dengan doa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News