Ribuan Guru Sweeping Rumah Ketua DPRD

Ribuan Guru Sweeping Rumah Ketua DPRD
Ribuan Guru Sweeping Rumah Ketua DPRD
Aksi anarkhis itu terjadi lantaran massa tidak berhasil menemui Ketua Dewan di rumdinya. Di depan rumah itu, sempat ada aksi teatrikal dengan membawa keranda. Lantaran selama satu jam lebih Ketua Dewan tak kunjung keluar, ribuan massa akhirnya mendatangi lingkungan Pemkab Tegal setelah petugas dari Polres Tegal memberikan saran untuk bisa mendatangi Pemda saja. Sedangkan aksi massa yang dilakukan oleh Forgusta ditambah dengan ratusan anak-anak sekolah ini juga dikawal ketat oleh jajaran Polres Tegal.

Sayangnya, tidak satupun anggota dewan yang menemui mereka. Lantaran tidak ada yang menemuinya, ribuan massa dari Forgusta ini juga berjanji akan menduduki rumah rakyat ini, sampai ada solusi yang jelas.

Di sela-sela aksi, Ketua Forgusta, Fatah Yasin, menjelaskan, banyak persoalan menyangkut nasib guru swasta masih menyimpan kabut permasalahan. Salah satunya, belum banyak tersentuh oleh jaminan perlindungan. Lahirnya PP 48 Tahun 2005 dan PP 43 tahun 2007 dan juga draf RPP tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS yang akan disyahkan tahun 2010, lanjutnya, adalah sebagai wujud kebijakan pemerintah yang diskriminatif dan perlakuan tidak adil kepada guru swasta. "Ini memperbesar kesenjangan kualitas dan kesejahteraan guru,' terangnya.

Mestinya, lanjut Fatah Yasin, pemerintah melalui Mendiknas bertanggungjawab mengupayakan keselarasan profesi guru, bukan malah menciptakan kastanisasi profesi guru. "Kami juga mentuntut adanya kenaikan insentif guru swasta sekolah swasta. Yakni, Pemkab Tegal harus menaikan insentif guru swasta sekolah swasta menjadi Rp 250 ribu per guru per bulan pada Tahun ajaran 2010. Sebagaimana direkomndasikan panitia Anggaran Pemkab Tegal TA 2009," bebernya. Pemkab Tegal juga didesak mengalokasikan 20 persen APBD Tahun 2010 untuk sektor pendidikan. (gus,sam/jpnn)
Berita Selanjutnya:
PTN Koordinator UN 2010

SLAWI-- Ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru Swasta (Forgusta) Kabupaten Tegal terus menyuarakan tuntutannya. Kemarin (4/1) mereka menggelar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News