Ribuan Kader Siap Perangi Oknum yang Gaduh di Pesta Demokrasi

Ribuan Kader Siap Perangi Oknum yang Gaduh di Pesta Demokrasi
Pemilu 2019. Ilustrasi: radartegal.com

Selain itu, dia mengingatkan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun ini menjadi pertarungan yang keras jika dibandingkan dengan pemilihan presiden sebelumnya.

Bila ada upaya untuk membuat gaduh pesta demokrasi ini kadernya siap berada di pasang terdepan membantu menjaga keutuhan negara ini.

"Kalau ada yang berbuat cara-cara tidak sehat, saya orang pertama yang akan mengambil komandan menguasai ibu kota. Saya orang pertama ambil risiko amankan Istana. Dan saya orang pertama yang ambil risiko mengamankan Presiden Jokowi. Saya juga orang pertama yang memerintahkan bentrokan untuk melawan kecurangan," tegas Nugroho.

Karena itu, dia berharap seluruh warga negara mewujudkan pilpres dan pileg yang damai, jujur, adil, bijaksana, demokratis, dan tidak anarkis.

Untuk di kota Solo pihaknya menargetkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu bisa menang 60 persen. "FPR memberikan kekuatan mengawal pemilu ini dan Presiden. Acara Solo ini sangat menentukan pemenangan Pemilihan Presiden 2019," terang Nugroho.

Ia juga mengatakan bahwa acara konsolidasi nasional ini merupakan rangkaian kegiatan. Karena setelah acara konsolidasi, FPR akan menyelenggarakan Apel Akbar Satgas (satuan-petugas) FPR pada Sabtu (27/3/2019) di Tawamangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

"Ini adalah rangkaian acara. Nanti ada Apel Besar dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan," ungkapnya.

Sebelumnya Front Pembela Rakyat (FPR) melakukan konsolidasi internal, di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/2).

Ratusan ribu kader Front Pembela Rakyat akan mengawal di tempat pemungutan suara tiga provinsi saat Pemilu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News