Ribuan Murid Terlantar, Guru Honor Dimintai Mogok Bergantian

Ribuan Murid Terlantar, Guru Honor Dimintai Mogok Bergantian
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Reni Marlinawati meminta kepada para guru honorer yang akan mogok mengajar demi menyampaikan tuntutan dalam aksi demonstrasi, supaya melakukannya secara bergantian.

Reni mengaku paham apa yang diperjuangkan para guru honorer. Namun, waktu belajar murid hendaknya tidak ikut dikorbankan.

"Saya berharap mogok untuk aksi demonstrasinya bergantian, sehingga proses belajar mengajar tetap berjalan," ucap Reni kepada JPNN, Sabtu (15/9) malam.

Ini disampaikan Reni menyikapi aksi mogok guru di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang membuat ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satupun guru yang mengajar hari ini, Sabtu.

Mogoknya guru honorer tersebut terkait seruan dari Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) yang didukung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut. Di mana aksi mogok dimulai hari ini dan puncaknya Senin (17/9).

Reni yang ketika dihubungi sedang berada di daerah pemilihannya, Dapil IV Jabar yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi, mengaku sempat didatangi perwakilan honorer dari dapilnya.

"Saya lagi di dapil sekarang, malam tadi kedatangan rombongan honorer ke Posko saya. Ada yang mengadu, protes, dan mengancam bahwa mereka akan mogok, akan demo," ungkap Reni.

Karena persoalan honorer ini sama dengan banyak daerah, Reni pun menjelaskan soal hasil rapat gabungan DPR dan pemerintah kepada mereka.

Ribuan guru terpaksa meninggalkan para murid demi melakukan aksi mogok mengajar karena menuntut diikutkan di rekrutmen CPNS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News